Jakarta (ANTARA) - Politisi Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto sepakat untuk menurunkan tensi politik di internal partai beringin menyusul memanasnya situasi politik tanah air beberapa waktu belakangan.
"Kemarin saya dan Airlangga sudah bertemu dan sepakat menurunkan tensi politik di internal Partai Golkar, mengurangi ketegangan dan menghindari perpecahan di internal partai," kata Bambang Soesatyo dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Turunnya kursi Golkar jadi peluang Bamsoet kalahkan Airlangga
Baca juga: Ketua DPP Golkar: Jokowi nyaman dengan kepemimpinan Airlangga
Baca juga: Analis politik nilai kepemimpinan Airlangga Hartarto kurang mengakar
Baca juga: Presiden: Jangan ragukan komitmen saya kepada demokrasi
Baca juga: Papua Terkini - Bamsoet: Tiga langkah selesaikan persoalan Papua
Bamsoet dan Airlangga adalah dua calon ketua umum Golkar yang sebelumnya telah menyatakan akan maju pada Munas Golkar 2019. Rivalitas keduanya cukup sengit di internal partai beringin.
Bamsoet mengatakan bersama Airlangga Hartarto siap menanggalkan ego dan kepentingan masing-masing guna mendukung serta menyukseskan agenda-agenda besar di tanah air dan jalannya pemerintahan Presiden Joko Widodo-KH. Maruf Amin dalam lima tahun ke depan.
Bamsoet menilai, sebagai partai politik tertua dan terbesar di Indonesia, kondisi yang terjadi di internal Partai Golkar turut mempengaruhi kondisi politik nasional. Karenanya, menurut dia, kekuatan Partai Golkar tak boleh tercerai berai, dan harus dikonsolidasikan demi kesuksesan pemerintahan Joko Widodo-KH Maruf Amin.
"Partai Golkar adalah bagian dari koalisi pendukung pemerintahan Presiden Jokowi. Karenanya Golkar memiliki tanggungjawab untuk tetap menjaga soliditas dalam menciptakan stabilitas politik nasional. Kami berdua sepakat bekerjasama mengembalikan kejayaan dan kekuatan Partai Golkar agar bisa maksimal membantu jalannya roda pemerintahan Presiden Joko Widodo-KH Maruf Amin," jelas Bamsoet.
Bamsoet mengatakan konsolidasi internal Partai Golkar diperlukan mengingat tanggal 1 Oktober mendatang terdapat agenda nasional pelantikan anggota DPR RI, kemudian akan dilanjutkan dengan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada tanggal 20 Oktober 2019.
"Kedua peristiwa politik ini harus dipastikan berlangsung dalam situasi aman dan damai. Karena itulah potret situasi keamanan dan stabilitas politik Indonesia yang akan disaksikan oleh seluruh dunia. Sekali lagi, kita perlu menjaga bersama situasi nasional agar proses politik tersebut memberikan pesan penting kepada dunia bahwa Indonesia aman," jelas Bamsoet.
Tak hanya dalam menjaga situasi politik nasional yang kondusif, dia juga memandang kiprah Partai Golkar sangat diperlukan dalam menjaga hubungan DPR RI dengan pemerintah.
Terlebih, kata dia, saat ini Partai Golkar merupakan peringkat kedua dalam perolehan kursi di DPR RI.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019