Usai pernyataan itu dilontarkan Trump, beberapa pejabat Gedung Putih berupaya membatasi akses mendengar ujaran Presiden AS itu.
Notulensi pertemuan di Ruang Oval Gedung Putih antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Duta Besar Rusia untuk AS Sergei Kislyak hanya dapat diketahui segelintir orang guna menjaga pernyataan Trump tidak bocor ke publik, kata mantan pejabat AS yang mengetahui skandal itu.
Walaupun demikian, Gedung Putih belum memberikan tanggapan terkait pernyataan Trump ke pejabat Rusia.
Seorang pelapor tindak pidana (whistleblower) pada Juli menyampaikan ke otoritas berwajib bahwa Trump mendesak Presiden Ukraina Zlenskiy untuk menyelidiki rival politiknya, Joe Biden dari Partai Demokrat.
Permintaan itu disampaikan Trump di saat dia tengah menghadapi ancaman pemakzulan dari Parlemen AS.
Anggota komunitas intelijen AS yang melaporkan Trump mengatakan catatan percakapan Presiden AS dengan pemimpin negara-negara disimpan dalam sistem komputer rahasia yang dijaga ketat. Namun catatan itu dijaga ketat untuk melindungi informasi yang bersifat politis menurut kepentingan pihak tertentu, bukan untuk kepentingan keamanan nasional.
Banyak pihak meyakini pertemuan Trump dengan Menlu Rusia Lavrov dan Dubes Kislyak pada 2017 cukup kontroversial, apalagi setelah publik mengetahui Presiden AS telah membocorkan informasi rahasia mengenai rencana untuk pegaris keras IS.
Sementara itu, terkait isu campur tangan Rusia terhadap pemilu AS, Trump menyampaikan ke Menlu Lavrov dan Dubes Kislyak bahwa ia tidak begitu mengkhawatirkan persoalan tersebut karena AS melakukan perbuatan yang sama di negara lain, Washington Post melaporkan.
Narasumber lain, sebagaimana dikutip CNN, mengatakan pembatasan akses ke notulensi pertemuan Trump dengan pemimpin negara-negara asing juga berlaku untuk catatan percakapan antara Presiden AS dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Penasihat senior Gedung Putih Kellyanne Conway di depan awak media mengatakan prosedur menangani notulensi pembicaraan Trump dengan pemimpin negara-negara lain telah berubah sejak awal pemerintahannya, khususnya setelah isi perbincangan dia dengan Presiden Meksiko dan Perdana Menteri Australia bocor ke publik.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pengungkap dalam kasus Trump adalah pejabat CIA
Baca juga: Pelosi yang kerap terbang, tinggalkan naskah pemakzulan di pesawat
Baca juga: Reaksi selebritas soal pemakzulan Trump
Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019