Toyako, Hokkaido (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu malam akan melakukan pembicaraan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda di sela-sela pertemuan organisasi negara-negara G-8 di hotel Winsor, Toyako, Hokkaido Jepang. Jadwal resmi dari Kementerian Luar Negeri Jepang menyebutkan, Presiden Yudhoyono akan bertemu dengan Fukuda pada pukul 19.30 waktu setempat atau pukul 17.30 WIB dan akan berlangsung selama 20 menit. Dalam konferensi pers sebagai pimpinan KTT G-8, Fukuda mengatakan bahwa dalam sesi Outreach Working Lunch yang membahas permasalahan pangan dan krisis energi, Indonesia telah menyampaikan pandangannya tentang gejolak harga minyak mentah saat ini. Indonesia menyampaikan pandangan bahwa untuk menyelesaikan masalah gejolak harga minyak mentah diperlukan adanya komunikasi antara negara pengekspor dan pengimpor, serta transparansi dalam perdagangan minyak juga komunikasi antara negara pengekspor dan pengimpor. "Transparansi dalam perdagangan minyak juga harus dilakukan, antara lain dengan adanya lembaga independen yang memberikan analisa pasar," kata Fukuda. Presiden Yudhoyono sepanjang Rabu berada di Hotel Winsor Toyako untuk mengikuti sejumlah sesi dalam pertemuan G-8 Outreach yang diikuti oleh sejumlah Kepala negara non anggota G-8 seperti Australia, Afrika Selatan, India, dan China. Dalam sesi tersebut Presiden Yudhoyono mengatakan pentingnya kerja sama internasional untuk memastikan keamanan pangan sehingga tidak terjadi krisis yang diindikasikan dengan naiknya harga komoditas tersebut. "Negara-negara berkembang hendaknya dapat menempatkan kembali pengembangan agrikultur sebagai hal utama dalam agenda pembangunan mereka. Di sisi lainnya, negara maju dapat juga berperan dengan kebijakan ekonomi yang mendukung sektor pertanian," katanya. Kepala Negara mengatakan negara-negara maju juga dapat berinvestasi di bidang pertanian dan membagi pengetahuan mereka di bidang teknologi untuk meningkatkan produksi pertanian pada negara berkembang. "Dengan bantuan tersebut dan juga kebijakan ekonomi yang tepat maka dapat mendorong peningkatan produksi pangan negara berkembang," katanya. Presiden Yudhoyono juga mengatakan kini saatnya pemerintah, swasta dan peneliti berhubungan erat dalam pengembangan sektor pertanian, sehingga keamanan pangan dapat terjamin. Selain bertemu dengan Fukuda, Presiden juga bertemu dengan Presiden Korea Selatan Lee Myung Bak. Pada siang harinya, Presiden melakukan pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon. Usai menyampaikan pandangan tentang krisis pangan, energi dan perubahan iklim dalam KTT G-8 yang diperluas tersebut, Presiden kemudian bertemu dan melakukan pembicaraan dua pihak dengan Presiden Bank Dunia Robert Zoelick. Pada sore harinya, Yudhoyono akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Meksiko Felipe Calderon Hinjora yang dilanjutkan pertemuan dengan Perdana Menteri India Mahmohan Singh. Sebelum kembali ke Sapporo usai bertemu Fukuda, Presiden bertemu dengan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd yang beberapa bulan lalu berkunjung ke Jakarta dan menandatangani perjanjian kerja sama pengelolaan hutan dan pengendalian karbon bersama pemerintah RI. Presiden dan rombongan dijadwalkan kembali ke tanah air dari Bandara New Chitos Sapporo pada Kamis (10/9) dan tiba di tanah air pada malam pukul 22.00 WIB di Bandara Halim Perdanakusuma. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008