Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengatakan bahwa Departemen Keuangan (Depkeu) telah merevisi rencana penarikan pinjaman program pada 2008 menjadi 2,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2,9 miliar dolar AS. "Kita juga pinjam dari non-SBN (Surat Berharga Negara), yang berarti kita pinjam dari multilateral dan bilateral. Untuk tahun ini adalah 2,7 miliar dolar AS, atau 200 juta dolar AS lebih kecil. Tadinya targetnya 2,9 miliar dolar AS, kita mungkin realisasinya 2,7 miliar dolar AS," katanya di Jakarta, Rabu. Sedangkan Dirjen Pengelolaan Utang Depkeu, Rahmat Waluyanto mengatakan, realisasi penarikan program hingga semester I telah mencapai 30 persen dari target mengingat kebutuhan yang tidak terlalu mendesak. "Sehingga, konsentrasi penarikan pinjaman program secara keseluruhan akan terjadi pada semester II, khususnya kuartal ketiga," katanya. Sementara itu, realisasi penarikan pinjaman proyek, katanya, baru mencapai 40 persen karena penyerapannya sangat bergantung pada kemajuan atau progress dari proyek yang dibiayai. Pada awalnya, APBN Perubahan 2008 mengalokasikan pembiayaan luar negeri netto sebesar negatif Rp13,11 Triliun, yang terdiri atasi pembayaran cicilan pokok utang luar negeri sebesar Rp61,26 triliun dan penarikan pinjaman luar negeri Rp48,14 triliun. Pinjaman luar negeri ini terdiri dari pinjaman program Rp26,39 triliun (2,9 miliar dolar AS) dan pinjaman proyek Rp21,75 triliun (2,4 miliar dolar AS). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008