London, Inggris (ANTARA) - Manajer Arsenal Unai Emery berharap mengubah pandangan orang luar mengenai Granit Xhaka setelah menunjuk gelandang Swiss itu sebagai kapten baru The Gunners.

Xhaka mengkapteni tim asuhan Emery pada semua dari enam kali dia bermain untuk Arsenal musim ini setelah Laurent Koscielny pindah ke Bordeaux.

Tetapi Emery belum memilih kapten permanen sampai dia mendapatkan suara dari pemain-pemainnya. Pierre-Emerick Aubameyang, Hector Bellerin, Alexandre Lacazette dan Mesut Ozil menjadi empat dari lima pemimpin Arsenal selain Xhaka.

Xhaka (27) dikritik keras karena kinerja mainnya sejak bergabung dengan klub itu sejak 2016 dan diejek penggemar-penggemar Arsenal saat digantikan pada laga akhir pekan lalu melawan Aston Villa.
 
Pemain Arsenal Granit Xhaka (kiri) berebut bola dengan pemain Liverpool Adam Lallana pada pertandingan Liga Inggris di Anfield, Liverpool, Inggris, Sabtu (24/8/2019). Mohamed Salah yang mencetak dua gol pada laga tersebut mengantarkan kemenangan Liverpool atas Arsenal dengan skor akhir 3-1. ANTARA FOTO/REUTERS/Phil Noble/aww.


Baca juga: Xhaka tuding Arsenal bermain ketakukan lawan Watford di babak kedua

"Pertama dia dewasa, dia punya pengalaman," kata Emery seperti dikutip AFP. "Kita hidup di bawah tekanan, di bawah kritik, sebagai pelatih, sebagai pemain, sebagai klub."

"Tetapi sungguh hal paling penting adalah tegar setiap waktu, jalan terus bersama kualitas dia, bersama prilaku dia, dengan komitmen dia.

"Di ruang ganti para pemain memilih dia sebagai orang pertama (dalam kepemimpinan grup). Saya tahu, saya sudah berbicara dengan dia, dia ingin mengubah pandangan orang luar. Hormat dari dalam dirinya amat sangat penting."

"Kadang-kadang dia membuat kesalahan. Tetapi hal paling penting adalah menganalisi, mempelajari dan mengoreksi kesalahan-kesalahan itu."

Arsenal diungguli 2-1 oleh Villa ketika Xhaka ditarik keluar sebelum menang 3-2 sekalipun bermain dengan 10 orang.

Banyak penggemar yang ingin melihat Xhaka dipasang sebagai gelandang tenha untuk bermitra dengan Matteo Guendouzi dan Lucas Torreira, dan Emery menyatakan kekaptenan tidak akan mempengaruhi seleksi timnya.

"Performa yang jadi pertimbangan saya untuk starting eleven berikutnya, pemain-pemain yang harus main nanti, bukan kapten," pungkas Emery.

Baca juga: FIFA selidiki perayaan gol Shaqiri dan Xhaka

Baca juga: Dua pemain Swiss yang didenda FIFA bermain lawan Kosta Rika

 

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019