Paris, (ANTARA News) - Pos pemeriksaan Israel di Tepi Barat dan blokade atas Gaza telah merintangi pemulihan ekonomi dan membatasi dampak bantuan internasional, Perancis, Komisi Eropa dan utusan perdamaian Timur Tengah Tony Blair mengatakan. Konferensi donor internasional Desember telah menjanjikan lebih dari 7 miliar dolar bantuan pada pemerintah Palestina Presiden Mahmoud Abbas untuk memperkuat pemerintahnya ketika pemerintah itu berusaha untuk membicarakan perjanjian damai dengan Israel dalam pembicaraan yang didukung-AS. Setelah pertemuan tindak lanjut reguler Senin untuk mengawasi upaya bantuan itu, Blair, Menlu Perancis Bernard Kouchner dan Komisaris Hubungan Luar Uni Eropa Benita Ferrero-Waldner mengatakan dampak upaya internasional itu akan terbatas jika rintangan jalan Israel tetap di tempatnya. "Pembatasan oleh pemerintah Israel terhadap gerakan dan akses Palestina terus membebani berat sekali pada harapan ekonominya," kata para pejabat itu dalam pernyataan yang dikeluarkan semalam. "Tanpa pencabutan signifikan atas pembatasan seperti itu di Tepi Barat, dan pengurangan pembatasan terhadap aliran kemanusiaan dan komersial ke Jalur Gaza...setiap pemulihan ekonomi akan terus terhambat," kata mereka. Beberapa negara, Bank Dunia dan Kelompok Empat perunding perdamaian Timur Tengah yang diwakili oleh Blair mengatakan Desember lalu bahwa Israel harus mencabut pos perbatasan yang menyelang-nyeling Tepi Barat yang diduduki jika negara itu menginginkan bantuan untuk membuat perbedaan besar. Menurut gencatan senjata antara Israel dan gerakan Islam Hamas yang diperantarai oleh Mesir 19 Juni, militan di Jalur Gaza yang dikuasai-Hamas diminta untuk menghentikan tembakan roket dan mortir sebagai imbalan bagi Israel yang akan mencabut secara berangsur-angsur blokade atas wilayah pantai itu. Seorang pejabat Israel mengumumkan Selasa bahwa semua kecuali satu dari perlintasan perbatasan negara Yahudi itu dengan Jalur Gaza akan ditutup karena serangan mortir Senin, tapi Israel kemudian mengatakan negara itu akan membuka kembali perlintasan perbatasannya atas permintaan Mesir. Ada "beberapa kemajuan" dalam paket tindakan yang telah disetujui dengan Israel dalam pembangunan ekonomi dan sosial, pencabutan pembatasan terhadap gerakan dan pembangunan daerah di Tepi Barat, kata Blair dan pejabat pemerintah lainnya, tapi masih banyak yang perlu dilakukan. "Israel sebaiknya membuat pelaksanaan secara penuh dan cepat paket yang mereka setujui ke prioritas tinggi," kata mereka. Donor telah berjanji untuk membayar 3,4 miliar dolar bantuan pada 2008. Pada enam bulan pertama tahun ini, 920 milion bantuan anggaran belanja langsung telah dibayarkan pada pemerintah otonomi Palestina pimpinan-Abbas, dan donor telah menandatangani perjanjian 1 miliar dolar dalam proyek pembangunan. Para pejabat itu juga menyalahkan beberapa negara karena tidak membayarkan uang yang telah dijanjikan pada konferensi donor tersebut, demikian diwartakan Reuters. "Prioritas pada beberapa bulan yang akan datang akan terjamin dengan sumbangan anggota Liga Arab. Akan menjadi sangat penting untuk membiayai kekosongan anggaran belanja dan untuk mendukung lembaga Palestina," kata mereka, tanpa menyebut negara. Negara-negara Arab telah menjanjikan 20 persen dari 7,7 miliar dolar yang dijanjikan pada konferensi donor, daftar janji terakhir menunjukkan. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008