Toyako, Jepang, (ANTARA News)- Presiden Rusia Dmitry Medvedev, Rabu memperingatkan bahwa ia akan mempertimbangkan tindakan balasan jika Amerika Serikat tetap dengan rencananya untuk membangun sebuah perisai pertahanan rudal di Eropa timur. Medvedev mengatakan satu perjanjian mengenai rencana rudal itu yang ditandatangani pekan ini antara AS dan Republik Ceko "sangat menyakitkan hati kami." "Rusia tidak akan histeris tapi akan mempelajari tindakan-tindakan balasan," kata Medvedev kepada wartawan setelah satu KTT para pemimpin Kelompok Delapan (G-8) negara termasuk Presiden AS George W.Bush di kota Toyako, Jepang utara. Washington mengatakan pihaknya perlu menempatkan rudal-rudal penyergap di bekas negara-negara blok Sovyet untuk membentuk satu perisai guna menghentikan kemungkinan serangan-serangan oleh negara-negara seperti Iran atau Korea Utara. Tetapi Rusia menganggap tindakan itu sebagai satu penghinaan. "Kami telah menegaskan berulang-ulang bahwa masalah keamanan Eropa harus diselesaikan melalui satu jalan yang berbeda," kata Medvedev. Moskow menawarkan lokasi bersama Rusia-NATO untuk melacak setiap ancaman serangan rudal. "Sayangnya tidak ada reaksi atas tawaran itu. Perundingan-perundingan kami agak lemah dan tidak menghasilkan apapun," katanya seperti diwartakan AFP. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008