BUMD kita belum terlalu banyak berkontribusi bagi perekonomian daerah

Tanjungpinang (ANTARA) (ANTARA) - Wali Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Syahrul meminta kepada Direktur Utama dan Direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT Tanjungpinang Makmur Bersama yang baru dilantik dapat berinovasi dalam meningkat pendapatan asli daerah (PAD).

Menurut Syahrul, jika dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia, keberadaan BUMD di Tanjungpinang masih cukup jauh tertinggal terutama dalam kegiatan-kegiatan usaha.

"BUMD kita belum terlalu banyak berkontribusi bagi perekonomian daerah," kata Syahrul usai melantik Fahmi, Direktur Utama dan Irwandi, Direktur BUMD yang baru di Kantor Wali Kota Tanjungpinang, Senggarang, Jumat (27/9).

Syahrul mengharapkan ke depan keberadaan BUMD dapat menjadi bagian dari tulang punggung perekonomian daerah.

Dia menyarankan perusahaan plat merah itu harus membentuk unit usaha yang baru, tidak hanya mengurus pasar dan kerja sama dengan Pelindo.

"Harus ada unit usaha baru, supaya BUMD semakin maju dan berkembang. Jangan urus yang itu-itu saja," ungkapnya.

Wakil Ketua DPRD Tanjungpinang, Ade Angga, meminta direksi BUMD segera menyusun sekaligus memaparkan ke DPRD terkait potensi-potensi bisnis yang akan digarap ke depan.

Politisi Golkar itu pun berharap nantinya sektor bisnis yang akan dijalankan BUMD tidak memiliki banyak saingan khususnya di Tanjungpinang.

"Semisal jualan tiket travel atau cabe. Itu sudah banyak, kalau bisa cari yang lain saja," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Utama BUMD, Fahmi dan Direktur, Irwandi mengaku pada tahap awal ini akan fokus melakukan pembenahan di internal BUMD.

Pembenahan menyasar pada regulasi, kontrak-kontrak, dan penguatan Sumber Daya Manusia.

"Bagaimana kita mau menggarap bisnis, kalau SDM-nya saja tidak siap. Perlu penguatan SDM maupun sistem di dalamnya," ungkap Fahmi usai pelantikan.

Setelah itu, lanjut Fahmi, pihaknya baru akan konsen terhadap beberapa perencanaan bisnis untuk meningkatkan PAD Tanjungpinang.

Salah satunya di sektor konsumsi sembilan bahan pokok, kemudian bekerjasama dengan pihak ketiga untuk mendatangkan investor untuk membangun Tanjungpinang.

"Kami akan terus bersinergi dengan isntansi pemerintahan maupun swasta dalam memajukan perekonomian Tanjungpinang ke depannya," kata Fahmi.

Baca juga: Perekonomian di Tanjungpinang digerakkan pedagang etnis Tionghoa

Pewarta: Ogen
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019