Toyako, Hokkaido, (ANTARA News) - Para pemimpin negara-negara anggota G-8 menjanjikan sejumlah langkah yang akan dilakukan secara bersama untuk menjaga ketahanan pangan global yang dinilai saat ini memasuki tahap mengkhawatirkan.
Kesepakatan itu dinyatakan oleh mereka dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan sehari sebelum diselenggarakannya "Major Economic Leaders Meeting" dan "Outreach Working Lunch" di hotel Winsor, Toyako, Hokkaido, Rabu yang dihadiri oleh sejumlah pemimpin negara non anggota G-8.
Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan pada Selasa (8/7) tersebut para pemimpin negara-negara anggaota G-8 menyatakan mereka sangat memperhatikan tren kenaikan harga pangan dunia yang dapat memberikan pengaruh negatif terhadap negara-negara berkembang dan dapat mendorong timbulnya krisis pangan global.
Untuk mengatasi kesulitan yang dialami oleh negara-negara yang terkena pengaruh krisis pangan, G-8 menyatakan komitmennya untuk mulai mengambil langkah jangka pendek, menengah dan panjang dengan dana sekitar 10 miliar dolar AS dalam bentuk bantuan pangan, pemberian makanan tambahan, perlindungan sosial dan sejumlah program lainnya.
Mereka juga menyatakan akan mempromosikan penelitian di bidang pangan, memberikan pendampingan pembangunan sistem peringatan dini rawan pangan, mendorong penelitian teknologi pertanian yang baru dan
menjamin keseimbangan antara pengembangan bio fuel dan produksi pangan.
Sementara itu dalam "Major Economic Leaders Meeting", Presiden Yudhoyono duduk berdampingan dengan Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki dan Presiden Rusia Dmitry Medevedev.
Pertemuan yang berlangsung mulai pukul 10.00 waktu setempat kemudian dilanjutkan dengan Outreach Lunch Working dimana Presiden Yudhoyono duduk berdampingan dengan Presiden AS George W Bush. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008