Saya apresiasi, terima kasih dan menghargai seluruh elemen yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam acara JTF dan untuk kemajuan pariwisata Jogja. Ini merupakan upaya untuk mewujudkan Jogja sebagai destinasi terkemuka di Asia Tenggara pada 2025

Bantul (ANTARA) - Kegiatan Jogja Tourism Festival yang puncaknya dipusatkan di kawasan Gumuk Pasir Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Jumat merupakan upaya mewujudkan Yogyakarta sebagai destinasi terkemuka di Asia Tenggara bahkan dunia.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo saat sambutan acara Jogja Tourism Festival (JTF) mengatakan pemerintah mengapresiasi acara JTF 2019 yang melibatkan penta-helix dan menjadi salah satu event yang masuk di United Nations World Tourism Organization (UNWTO).

"Saya apresiasi, terima kasih dan menghargai seluruh elemen yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam acara JTF dan untuk kemajuan pariwisata Jogja. Ini merupakan upaya untuk mewujudkan Jogja sebagai destinasi terkemuka di Asia Tenggara pada 2025," katanya.

JTF 2019 adalah satu-satunya festival pariwisata di Yogyakarta yang didasarkan pada kemitraan antara publik-swasta dengan pemerintah, yang bertujuan membangun pengetahuan, memberdayakan dan menginspirasi para pemangku kepentingan pariwisata dalam mewujudkan Yogyakarta sebagai salah satu tujuan wisata terkemuka di Asia Tenggara pada 2025.

"Oleh karena itu mari kita berkolaborasi dan bersinergi menciptakan acara berkelanjutan seperti ini karena mampu memberikan daya tarik pada destinasi wisata, sehingga memberikan manfaat," katanya.

Baca juga: Bukit Menoreh ditata jadi objek wisata berstandar internasional

Sementara itu, Ketua panitia JTF 2019, Muhammad Adlid Haq mengatakan, pada puncak JTF di Gumuk Pasir Bantul dihadiri dan diikuti oleh perwakilan dari 30 instansi dari kelima elemen penta-helix yaitu, pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, serta media.

Menurut dia, seluruh perwakilan secara bersama-sama mengucapkan ikrar sebagai Deklarasi Yogyakarta Sustainable Tourism tepat pada Hari Pariwista Dunia sambil membawa cawan yang berisi tanah dari lima kabupaten yaitu Kulon Progo, Gunung Kidul, Bantul, Sleman dan Kota Yogyakarta.

"Tanah yang dibawa masing-masing perwakilan kita jadikan satu dalam gerabah. Ini sebagai bentuk peleburan, bahwa kita semua bersama menjadi satu untuk memajukan pariwisata Yogyakarta. Jadi semua ego masing-masing dihilangkan karena sudah melebur jadi satu," katanya.

Tujuan utama dari deklarasi ini, kata dia, untuk menegaskan kembali sinergitas dan komitmen penta-helix dalam mengembangkan dan mempromosikan pariwisata berkelanjutan serta mewujudkan DIY sebagai salah satu destinasi pariwisata terkemuka di Asia Tenggara pada tahun 2025.

"Dalam acara JTF ini kami ingin membangun ekosistem. Di sini semua elemen yang kami sebut penta-helix ada di dalam ruang eksperimen bersama ini bagi pariwisata Jogja. Harapannya, ekosistem yang kita bangun ini dapat memberikan manfaat," katanya.

Dia mengatakan acara JTF 2019 ini menjadi festival pariwisata satu-satunya di Indonesia dan satu dari dua di Asia Tenggara yang telah diakui oleh United Nations World Tourism Organization (UNWTO).

Baca juga: Pemprov Yogyakarta gali potensi wisata budaya Dlingo

Baca juga: Permudah wisatawan, bakal dibuat jalur antar-pantai selatan Yogyakarta

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019