kalau pembangunan infrastruktur tanpa perencanaan, kami menilai ini akan menjadi bencana ke depan

Jakarta (ANTARA) - Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Andry Satrio Nugroho mengingatkan pemerintah melakukan perencanaan mendalam dalam pembangunan infrastruktur tahun 2020 agar tidak menimbulkan kerugian dari proyek yang dikerjakan.

"Memang alasannya karena kebutuhan. Tapi kalau pembangunan infrastruktur tanpa perencanaan, kami menilai ini akan menjadi bencana ke depan," katanya di Jakarta, Jumat.

Ia menyebut, salah satu pembangunan infrastruktur yang kurang memberikan keuntungan optimal yakni Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat.

Peneliti muda itu mengharapkan agar konektivitas infrastruktur penunjang menjadi indikator penting untuk diperhatikan.

Pemerintah saat ini menggenjot pembangunan infrastruktur salah satunya dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Untuk itu, Andry mengimbau agar BUMN harus memiliki sisi finansial yang kuat jika ikut terlibat dalam KPBU.


Baca juga: Menkeu sebut pembangunan infrastruktur 2020-2024 butuh Rp6.421 triliun
Baca juga: Anggaran infrastruktur mencapai Rp419,2 triliun pada 2020

"Beberapa BUMN yang tidak cukup sehat (finansial), saya rasa jangan ditunjuk. Tapi coba diberikan ke sektor swasta, itu jadi opsi," katanya.

Selain itu, ia juga mengimbau agar pembangunan infrastruktur sesuai perencanaan alias ad hoc.

"INDEF sudah banyak mengkritik, dari segi perencanaan, dari segi finansial bagaimana BUMN akhirnya menambah utang bukan menguntungkan. Model seperti ini tidak perlu diulangi di periode (pembangunan) selanjutnya," katanya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam memaparkan postur APBN 2020 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak mengatakan tahun 2020 pemerintah akan fokus pada lima prioritas, salah satunya pembangunan infrastruktur.

Pemerintah, kata dia, menganggarkan Rp423 triliun untuk pembangunan sejumlah proyek infrastruktur.

Pembangunan infrastruktur itu didorong menggunakan skema pembiayaan KPBU termasuk pemberian dana tunai pemerintah atau viability gap funding (VGF).

Pembangunan infrastruktur tahun 2020 itu rencana akan mengerjakan 49 bendungan, 18.758 meter pembangunan jembatan, 19.879 pembangunan daerah irigasi.

Selain itu, juga rencananya membangun tiga bandara, jalan sepanjang 6.346 kilometer, perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah, pembangunan jaringan internet (Palapa ring satelit) hingga fasilitas air minum dan sanitasi.

Baca juga: Lanjutkan bangun infrastruktur, anggaran PUPR 2020 capai Rp120 triliun
Baca juga: Kementerian PUPR berkomitmen bangun infrastruktur secara transparan

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019