Medan (ANTARA) - Aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Sumut, Jumat, kembali ricuh dan kali ini dipicu oleh lemparan batu oleh sejumlah pelajar yang ikut dalam aksi tersebut.
Pihak kepolisian yang semula sejak pagi sudah bersiaga melakukan pengamanan, awalnya masih bersabar untuk tidak melakukan tindakan terhadap massa yang melakukan pelemparan batu ke barisan polisi.
Baca juga: Anies minta hasil pemeriksaan petugas medis cedera pascademo SMK
Baca juga: Komnas HAM: Anggota kepolisian tak terkomando dengan baik
Baca juga: Pengamat: Aparat harus usut tuntas tertembaknya mahasiswa di Kendari
Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto juga berulangkali melalui pengeras suara mengimbau massa untuk tidak melakukan tindakan anarkis.
Namun bukannya mereda, aksi pelemparan batu semakin meluas dan sesekali juga terdengar letusan mercon dari arah kerumunan massa.
Pada sisi lain gedung DPRD Sumut mahasiswa yang juga melakukan aksi terpaksa mundur agar tidak terlibat dalam aksi anarkis yang dilakukan massa dari pelajar.
Demi mencegah kerusakan yang semakin meluas, pihak kepolisian akhirnya mengambil tindakan tegas dengan mengerahkan watercanon ke arah massa yang anarkis.
Numun itu tidak membuat aksi pelemparan mereda,bahkan semakin menjadi-jadi.Akibatnya pihak kepolisian terpaksa menembakkan gas air mata untuk mendesak mundur massa anarkis.
Pasukan pengendali massa juga diturunkan untuk menghalau massa yang semakin anarkis.
Baca juga: Polisi periksa 50 orang diduga provokator saat aksi massa di Surabaya
Baca juga: Bakar ban, massa HMI desak akses menuju depan Gedung DPR dibuka
Pewarta: Juraidi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019