Timika (ANTARA) - Lebih dari seratusan pengungsi asal Wamena, Kabupaten Jayawijaya, sejak Jumat siang tiba di Timika dan untuk sementara menempati posko pengungsian di Markas Komando Pangkalan TNI AU (Lanud) Yohanes Kapiyau Timika.
Komandan Lanud Yohanes Kapiyau Timika Letkol Penerbang Sugeng Sugiharto di Timika, Jumat, mengatakan pada Jumat pagi sebanyak 187 orang pengungsi dari Wamena menumpang pesawat Hercules TNI AU tiba di Bandara Mozes Kilangin Timika.
Dari jumlah itu, katanya, 25 orang berencana melanjutkan perjalanan menuju Semarang Jawa Tengah, 51 orang menuju Biak dan 19 orang menuju Makassar, Sulawesi Selatan.
"Untuk sementara ini kami menyiapkan Posko di Lanud Timika. Kami akan berkoordinasi dengan Pemkab Mimika untuk penanganan selanjutnya para pengungsi ini. Sebagian memang mengharapkan kembali ke Jawa, tapi ada juga memilih tinggal di Timika. Beberapa dari mereka ada yang memiliki keluarga atau kerabat di Timika," kata Letkol Sugeng.
Saat ini, katanya, para pengungsi tersebut mendapat pelayanan dari jajaran Lanud Timika dan sejumlah organisasi kemasyarakatan seperti Baznas Tanggap Darurat Kabupaten Mimika dan lainnya.
Letkol Sugeng mengakui masih banyak warga Wamena yang ingin mengungsi ke Timika.
"Dari informasi yang kami terima seperti itu, tapi jumlahnya berapa banyak kami tidak tahu pasti," jelasnya.
Ditemui terpisah Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto mengatakan tidak tertutup kemungkinan jumlah pengungsi Wamena yang tiba di Timika akan bertambah, mengingat wilayah terdekat dari Wamena yaitu ke Timika atau ke Sentani, Jayapura.
"Tidak tertutup kemungkinan seperti itu, kemarin saja ada lima kali sorti penerbangan pesawat Hercules TNI AU menuju Sentani Jayapura. Tugas kami baik pemerintah daerah maupun TNI dan Polri yaitu memberikan tempat penampungan yang layak, ada dapur umum, ada pelayanan kesehatan, ada fasilitas MCK dan lain-lain," ujar Kapolres.
Kapolres mengharapkan peran serta komunitas paguyuban dari berbagai suku di Timika untuk ikut membantu meringankan beban para pengungsi.
Salah satu paguyuban yang ikut membantu penanganan pengungsi Wamena yaitu Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu/KKJB.
"Kami juga harapkan kerukunan-kerukunan yang lain juga berbuat yang sama, tidak hanya membantu saudara-saudara yang berasal dari daerahnya tetapi juga saudara-saudara pengungsi yang berasal dari daerah lain juga tolong dibantu karena ini tugas kemanusiaan," harap AKBP Agung.
Baca juga: Pesawat Hercules TNI AU angkut 300 pengungsi dari Wamena
Baca juga: Gubernur Papua tatap muka dengan 5.000-an pengungsi di Wamena
Baca juga: 123 siswa SMP pengungsi asal Nduga ikut ujian nasional di Wamena
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019