Toyako, Hokkaido (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu pagi sekitar pukul 10.00 waktu setempat atau pukul 08.00 WIB menghadiri KTT G-8 yang diperluas (Outreach Countries-red) di Hotel Winsor Toyako, Hokkaido, Jepang. Presiden Yudhoyono, bersama pemimpin dari KTT G8+8 yaitu Brasil, China, India, Meksiko, Afrika Selatan, Korea Selatan dan Australia diundang untuk menghadiri KTT G-8+8 guna memberikan pandangan seputar masalah krisis pangan, energi dan juga perubahan iklim yang saat ini menjadi masalah internasional. Sebelumnya, menurut Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal, Presiden Yudhoyono akan menjadi pembicara utama di bidang keamanan pangan. "Presiden nanti akan dijadwalkan menjadi `lead speaker` untuk masalah `food security` di antara pemimpin negara-negara yang akan hadir nanti," katanya. Menurut Dino, Presiden Yudhoyono telah menulis surat kepada PM Jepang Yasuo Fukuda sebagai Ketua G8 yang intinya meminta perhatian dari KTT G8 untuk membahas masalah `food security`. "Jadi bukan hanya mengenai Climate Change (perubahan cuaca, red) dan isu-isu lain. tapi juga masalah `food security` perlu ditekankan dan Alhamdulillah usulan ini diterima," katanya. Dino mengatakan bahwa dalam KTT G8 itu, Presiden juga akan mengimbau dan mendorong negara-negara kunci untuk tetap memajukan Bali Road Map dan mendorong adanya suatu solusi global terhadap krisis harga pangan pasca KTT FAO di Roma. Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono tiba di Bandara New Chitos, Sapporo, pada Selasa (8/7) pukul 22.00 waktu setempat setelah menempuh perjalanan sekitar sembilan jam dengan menggunakan pesawat kepresidenan Airbus A-330-300 dari Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia. Kepala Negara dan rombongan berada di Kuala Lumpur untuk menghadiri KTT D-8 sejak Minggu (6/7) hingga Selasa (8/7) yang kemudian akan melakukan kunjungan kerja di Jepang hingga Kamis (10/7). Presiden dan Ibu Negara beserta sejumlah menteri dijadwalkan akan tiba di tanah air pada Kamis malam pukul 22.00 WIB di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. (*)
Copyright © ANTARA 2008