"Kami membawa dua misi. Memperjuangkan nasib korban kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Sulawesi, juga penolakan revisi UU KPK dan KUHP," kata koordinator aksi dari Pengurus Besar HMI Ikmal Maruf di Senayan.
Massa berjas hijau dan peci hitam itu memaksa ratusan polisi membuka pembatas jalan berkawat duri yang terpasang di Jalan Gatot Subroto.
"Buka jalan ini. Kami mau bertemu dengan kakanda dan bapak-bapak kami di Gedung DPR. Kami sungguh menolak revisi UU KPK dan KUHP," katanya.
Baca juga: RS Polri tangani 14 polisi korban aksi ricuh mahasiswa di MPR/DPR
Baca juga: Viktor Laiskodat katakan demonstrasi mahasiswa sudah tidak murni
Baca juga: RS Polri tangani 14 polisi korban aksi ricuh mahasiswa di MPR/DPR
Baca juga: Viktor Laiskodat katakan demonstrasi mahasiswa sudah tidak murni
Sekitar 100 demonstran tertahan di sisi barat Gedung DPR/MPR RI karena akses jalan menuju gedung itu dihalau dua unit mobil pengurai massa.
Sebelumnya, demonstran membakar ban di depan Gerbang Manggala Wanabakti yang menjadi akses masuk menuju Gedung KLHK.
Sebelumnya, demonstran membakar ban di depan Gerbang Manggala Wanabakti yang menjadi akses masuk menuju Gedung KLHK.
Aksi bakar ban tersebut sebagai visualisasi agar para pegawai KLHK merasakan asap yang menyergap korban kebakaran lahan dan hutan di Sulawesi dan Kalimantan.
Baca juga: Mahasiswa bakar ban arahkan asap ke Gedung KLHK
Baca juga: Mahasiswa bakar ban arahkan asap ke Gedung KLHK
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019