Warsawa, (ANTARA News) - Sekitar 60 persen dari rakyat Polandia mendukung keputusan Perdana Menteri Donald Tusk menentang tawaran kehadiran Amerika Serikat untuk memasang perisai pertahanan peluru kendali di Polandia, kata jajak pendapat terkini. Duapuluh delapan persen tidak setuju dengan sikap Tusk dalam perundingan Warsawa dengan Washington, kata jajak pendapat untuk televisi Polandia sebagaimana dilaporkan kantor berita Dpa. Amerika Serikat berunding dengan Polandia untuk menempatkan 10 pencegat peluru kendali jarak jauh di Polandia sebagai perlindungan terhadap "negara jahat", seperti Iran. Tapi, Rusia menyatakan prihatin bahwa perisai peluru kendali itu bisa dipakai untuknya dan meningkatkan ketegangan di Eropa. Ceko --yang akan menjadi pangkalan radar untuk perisai peluru kendali itu-- menyelesaikan perundingan dan menandatangani perjanjian pada Selasa, yang menyetujui bagiannya dari tawaran Amerika Serikat. Tapi, rencana itu hanya mendapat sedikit dukungan rakyat di sana, juga dengan sekitar 60 persen dari warga Ceko menentang kesepakatan tersebut. Polandia menolak tawaran Amerika Serikat untuk meningkatkan pertahanan udaranya sebagai imbalan atas penempatan tata perisai peluru kendali di wilayah negara itu, namun Warsawa tetap terbuka bagi perundingan lebih lanjut dengan Washington, kata Tusk pada ahir pekan lalu. Washington ingin menempatkan 10 penyergap peluru kendali di Polandia dan satu radar pelacak di Ceko sebagai bagian dari pertahanan dunia peluru kendali, yang dikatakannya akan melindungi Amerika Serikat dan sekutunya dari yang disebutnya "negara jahat". Dalam perundingan, pemerintah Tusk yang beraliran kanan moderat, mengupayakan modal milyaran dolar Amerika Serikat (triliunan rupiah) untuk meningkatkan pertahanan udaranya sebagai imbalan atas penempatan tata pertahanan itu. "Kami belum mencapai hasil memuaskan mengenai masalah menambah tingkat keamanan Polandia," kata Tusk pada jumpa pers setelah mengaji usul Amerika tersebut. Rincian mengenai tawaran negara adidaya itu belum diumumkan. "Jika ancaman terkait pertahanan itu benar-benar meningkat, maka kami memerlukan unsur, seperti, peluru kendali Patriot, di wilayah Polandia," kata Tusk, dengan menambahkan bahwa masalahnya bukan uang. "Kami tidak ingin mengambil bagian dalam tata keamanan dunia, namun kami harus mempertimbangkan, khususnya, keamanan wilayah Polandia," katanya. Pengulas politik menyatakan penolakan Tusk atas tawaran Washington itu menunjukkan kepercayaan diri baru Polandia di kancah dunia. Warsawa adalah salah satu sekutu terkuat Washington di kawasan itu dan negara tersebut juga mengirim pasukan bersama sekutunya itu ke Irak dan Afganistan. Ceko setuju menjadi tempat satu peluru kendali pelacak dalam pertahanan itu, namun parlemen negara tersebut masih harus mensahkan perjanjian itu. Amerika Serikat pada tengah Juni mulai menyebut negara Lituania sebagai kemungkinan pilihan selain Polandia, yang semula direncanakan menjadi negara tuan rumah bagi tata pertahanan bermasalah itu, sementara pembicaraan Washington dengan Polandia dikatakan masih berlangsung.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008