Jakarta, (ANTARA News) - Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahun anggaran 2009 hanya akan dilaksanakan pada 3-6 bulan saja atau paling lambat hingga bulan Juni, sehingga alokasi maksimal anggaran BLT adalah sekitar Rp11,5 triliun.
"Itu memperhitungkan daya beli masyarakat sudah kembali pada posisi semula dan situasi ekonomi secara nasional membaik. Jadi tidak perlu lagi," kata Koordinator Panja belanja pemerintah pusat, Suharso Monoarfa, usai rapat kerja penyampaian hasil kerja Panja kepada pemerintah di Gedung DPR, Selasa malam.
Menurut Suharso, daripada diberikan untuk 12 bulan penuh, sisa alokasi anggaran yang cukup besar itu bisa digunakan untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih produktif sehingga masyarakat miskin bisa memperoleh penghasilan yang berkesinambungan.
Sementara itu, Deputi Kemiskinan, Ketenagakerjaan dan UKM Bappenas Prasetijono Widjojo mengatakan, pihaknya menyepakati hitungan tersebut dengan asumsi bahwa dampak kenaikan harga BBM pada akhir Mei lalu akan habis terserap dalam 10-12 bulan.
"Jadi kalau pada 2008 sudah tujuh bulan, 3-6 bulan pada 2009 sudah dirasa cukup," katanya.
Dengan demikian, katanya, maka alokasi anggaran BLT pada 2009 akan turun menjadi sekitar Rp5,9 triliun hingga Rp11,5 triliun dari alokasi sebelumnya Rp23 triliun untuk 12 bulan.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008