Jakarta (ANTARA News) - DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pimpinan Muhaimin Iskandar berharap mendapat nomor urut sembilan dalam undian parpol peserta pemilu 2009 yang akan digelar KPU nanti."Karena nomor itu dianggap berkah bagi PKB, yang merupakan simbol bintang 9," ujar Muhaimin Iskandar di Jakarta, Selasa.Muhaimin menegaskan bahwa dirinya sendiri yang akan mengambil nomor undian parpol di Kantor KPU pada Rabu (9/7) nanti. Ketua Umum DPP PKB yang juga Wakil Ketua DPR itu menyatakan bahwa pihaknya lah yang mendapat undangan dari KPU. Namun demikian, Muhaimin juga tidak akan melarang Yenny Wahid datang dalam acara tersebut. "Diajak atau tidak tergantung saya sebagai yang diundang karena KPU sifatnya juga mengimbau agar mengajak sekjennya," ujarnya. Sebelumnya KPU mengirimkan undangan kepada PKB untuk menghadiri acara pengambilan nomor urut parpol peserta pemilu 2009 pada tanggal 9 Juli 2008. Namun KPU menujukan surat undangan kepada Ketua Umum dan pengurus PKB menurut yang terdaftar di Departemen Hukum dan HAM, yakni Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum dengan Sekjen Yenny Wahid, yang menggantikan Lukman Edy pasca pemberhentian setelah menjabat sebagai Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal. Padahal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah memutuskan pemecatan Muhaimin sebagai Ketua Umum dan Lukman Edy sebagai Sekjen produk Mukmatar II Semarang tidak sah, sehingga kedudukan keduanya dikembalikan. Karena pihak PKB Gus Dur mengajukan Kasasi, Depkumham belum mendaftar Lukman Edy sebagai Sekjen PKB. Pada bagian lain, Muhaimin mengatakan bahwa setelah verifikasi ini, pihak-pihak yang berbeda pendapat tidak boleh lagi mengganggu konsolidasi partai. Muhaimin akan mengambil sikap tegas dan bahkan menegur secara tertulis sesuai AD/ART pada Yenni Wahid apabila masih melakukan gangguan-gangguan terhadap konsolidasi PKB. Sementara itu di Pondok Pesantren Edi Mancoro, Gedangan Salatiga yang diasuh KH Mahfudz Ridwan, kyai-kyai kultural se-Jateng mendoakan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk memimpin PKB. Doa bersama tersebut diantaranya dilakukan oleh H Mahfudz Ridwan, KH Munif Muhammad Zuhri, KH Dimyati Rois, KH Azis, KH Mas`ud Ridwan, KH Tamam Soimuri, Gus Hakim dan KH Amin Kajoran.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008