Perkembangan ekonomi AS masih terlihat solid dan belum menunjukkan potensi resesi yang kuat
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah pasca rilis data pertumbuhan ekonomi AS.
"Perkembangan ekonomi AS masih terlihat solid dan belum menunjukkan potensi resesi yang kuat," kata ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Jumat.
Pengumuman ke-3 angka pertumbuhan ekonomi AS untuk triwulan II-2019 tercatat 2 persen (yoy), tidak berubah dari pengumuman ke-2 sebelumnya, namun melambat dibandingkan triwulan I-2019 yang tercatat 3,1 persen (yoy). Perlambatan tersebut karena turunnya belanja konsumsi personal (personal consumption expenditure) dan ekspor.
Lana memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.150 per dolar AS hingga Rp14.180 per dolar AS.
"Pagi ini mata uang kuat Asia dolar Hong Kong dan dolar Singapura dibuka melemah terhadap US dolar, yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah, tetapi kemungkinan rupiah justru akan menguat secara teknikal karena sudah melemah tiga hari berturut-turut," kata Lana.
Pada pukul 10.08, rupiah bergerak melemah 25 poin atau 0,18 persen menjadi Rp14.190 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.165 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.197 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.162 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Jumat pagi melemah 30 poin
Baca juga: Rupiah melemah jelang rilis data ekonomi AS
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019