Medan (ANTARA News) - Seringnya seorang ibu menjalani proses persalinan dan hubungan seksual yang dilakukan terlalu dini dapat mengakibatkan penyakit kanker leher rahim pada wanita.
Kepala Badan Koordinasi keluarga Berencana (BKKBN) Sumatera Utara, Indra Wardhana, di Medan, Selasa, mengatakan, sekitar 75 persen wanita yang menderita kanker leher rahim diakibatkan hubungan seksual pernikahan dini dan sering melahirkan.
"Untuk itu kaum wanita yang masih dalam usia sehat reproduksi harus benar-benar paham akan hal ini agar terhindar dari penyakit itu," katanya.
Ia mengatakan, agar wanita mengetahui kesehatan reproduksinya, penyakit kanker leher rahim tersebut perlu diperiksakan secara dini. Bila dilakukan secara berkala dan tepat, maka gejala kanker itu akan semakin mudah ditanggulangi.
Wanita sangat penting memahami secara utuh kualitas kesehatan reproduksinya. "Begitu banyak kematian ibu disebabkan kanker leher rahim yang pada umumnya si penderita berobat ke rumah sakit atau dokter sudah dalam kondisi stadium lanjut," katanya.
Menurut dia, salah satu upaya pencegahan resiko kanker leher rahim dapat dilakukan dengan pelaksanaan program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) dan perencanaan jumlah anak yang ideal dalam keluarga.
Cara lain pencegahan kanker leher lahir dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi anti kanker secara berkala kepada wanita.
"BKKBN memberikan konseling pentingnya melakukan pendewasaan usia perkawinan. Ini sejalan dengan tingginya resiko kanker leher rahim bagi pasangan usia muda," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008
Apakah di Indonesia ada Rumkit khusus kelamin wanita dan dokter ahlinya ada yg saya tahu adanya cuma bidan dan rumah sakit beranak.
Seperti di Negara Jepang,Rumah sakit khusus untuk wanita (sanfujinka) ada di setiap kota-kota kecil maupun di daerah2 terpencil.
Rumah sakit wanita juga bukan hanya untuk rawat inap pasien bersalin saja.
Ada dokter khusus kelamin perempuan.
Dan di negara maju kebanyakan rasa kesadaran masyarakatnya tinggi