Jakarta, (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta menguat, namun posisinya masih di atas angka Rp9.200 per dolar AS, setelah sebelumnya sempat mencapai level Rp9.200 per dolar AS. "Posisi rupiah di atas angka Rp9.200 per dolar AS, karena pelaku pasar hati-hati dalam membeli mata uang Indonesia," kata Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta, Selasa. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik menjadi Rp9.201/9.204 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.205/9.209 per dolar AS atau naik empat poin. Menurut dia, posisi rupiah pada penutupan sore itu sempat mencapai angka Rp9.205 per dolar AS sama seperti penutupan hari sebelumnya, namun pelaku pasar mencoba berspekulasi membeli dalam jumlah kecil, sehingga mendorong mata uang lokal itu naik. Kenaikan rupiah yang kecil itu, karena pelaku sedang memfokuskan perhatian terhadap pertemuan negara-negara industri maju yang membahas melemahnya dolar AS, katanya. Ia mengatakan, rupiah terus menguat yang diperkirakan akan bisa mencapai angka Rp9.150 per dolar, apabila harga minyak mentah dunia terus setelah sempat mencapai angka 145 dolar AS per barel. "Kami optimistis rupiah akan berada dibawah angka Rp9.200 per dolar AS, karena sentimen positif masih tetap tinggi," ucapnya. Menurut dia, membaiknya rupiah menunjukkan pertumbuhan ekonomi masih berjalan dengan baik, meski ekonomi global cenderung melambat khususnya di Amerika Serikat akibat krisis keuangan yang masih terjadi. Apalagi di kawasan Asia seperti China dan India pertumbuhan ekonomi cukup tinggi yang memberikan dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan negara-negara Asia lainnya, katanya. Ia mengatakan, kenaikan rupiah itu juga didukung oleh melemah dolar AS terhadap yen, akibat kekhawatiran pelaku pasar terhadap pertumbuhan ekonomi AS. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008