Kuala Lumpur, (ANTARA News) - Pakistan bukanlah pihak yang berada di belakang peristiwa pemboman kedutaan besar India di Kabul yang meminta korban nyawa 41 orang dan mencederai 139 lainnya, kata Perdana Menteri Pakistan Yousaf Raza Gillani pada Selasa. Pemerintah Afghanistan mengatakan bahwa peristiwa peledakan bom bunuh diri yang dipasang di dalam sebuah mobil Senin adalah perbuatan yang dikoordinasikan dengan pihak-pihak asing, yang dilihat oleh sebagian pihak ditujukan kepada Pakistan. PM Pakistan Yousaf Raza Gillani mengatakan hal itu sama sekali tidak benar. "Tentu saja mengapa Pakistan ingin membuat kondisi di Afghanistan menhadi tidak satabil dan tak aman? Hal itu selalu menjadi keinginan dan kepentingan kami, negara PAfghanistan yang stabil dan aman. Kami mengharapkan stabilitas di kawasan kami," kata Yousaf kepada pers sambil menambahkan bahwa Pakistan sendiri merupakan negara yang menjadi korban terorisme. Pada pekan sebelumnya serangan sebuah bom bunuh diri terjadi di ibukota Pakistan, Islamabd, yang menyebabkan 18 orang tewas, serta sekitar 50 orang mengalami cedera. Serangan itu terjadi pada rombongan polisi yang mengawal dan menjaga keamanan memperingati peristiwa serangan komando pasukan yang menyerang Mesjid Merah di Islamabad. Pada Senin lalu sebanyak enam bom kecil meledak di jalan-jalan raya di kota yang terletak di selatan, Karachi, kota terbesar di Pakistan dan merupakan kota pusat usaha dan keuangann di negrim itu dan menyebabkan 23 orang mengalami cedera. Yousaf Gillani mengatakan pihak keamanan sedang menyelidiki siapa yang bereda dibelakang peristiwa tersebut. "Mereka-mereka yang menginginkan menggagalkan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Selatan adalah pelakunya. Dan karena Pakistan terletak di wilayah yang strategis dan merupakan negara yang penting dan kami (Pakistan) berada di barisan terdepan dalam memerangi terorisme. Pakistan adalah negara yang berbatasan langsung dengan Afghanistan, karenanya banyak tekanan yang kami rasakan," katanya. Yousaf Gillani mengatakan serangan yang terjadi akhir-akhir ini kemungkinan balasan atas aksi perang terhadap terorisme yang dilakukan di provinsi perbatasan di wilayah barat laut Pakistan. Serangan yang terjadi di Pakistan akhir-akhir ini menimbulkan tanda tanya kebijakan keamanan negri itu sengri yang yang merupakan salah satu sahabat dekat Amerika Serikat, demikian diwartakan Reuters. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008