Tokyo (ANTARA News) - Sejumlah kepala pemerintahan dan pimpinan organisasi internasional, seperti Sekjen PBB Ban Ki-moon, menyampaikan keinginannya untuk mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di tengah kesibukannya mengikuti KTT G8 di Danau Toya (Toyako), Hokkaido. Wakil Dubes RI untuk Jepang, Ronny P Yuliantoro, mengemukakan hal itu di Sapporo, Selasa, bahwa Sekjen PBB telah menyampaikan keinginannya kepada delegasi Indonesia. Selain Ban Ki-moon, Presiden Bank Dunia Robert Zoellick, Presiden Meksiko Felipe Calderon Hinojosa, dan PM India Manmohan Singh, memiliki agenda yang sama untuk bertemu dengan Presiden Indonesia. Presiden Korsel Lee Myung-Bak dan PM Australia Kevin Ruud ternyata menyusun kegiatan yang sama untuk mengadakan tatap muka secara khusus dengan Presiden Yudhoyono. "Serangkaian pertemuan bilateral itu masih disusun jadwal pastinya, mengingat Presiden juga memiliki agenda kerja sendiri selama mengikuti KTT G8 di Hokkaido nanti," kata Ronny. Presiden dan rombongan baru akan tiba di Hokkaido pada Selasa (8/7), setelah mengikuti pertemuan Negara-negara D8 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia. Hari Senin (7/7), Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara industri maju yang tergabung dalam G8 memulai pertemuannya di kawasan resort Danau Toya (Toyako), Hokkaido, dengan memasukkan sejumlah isu utama, seperti perubahan iklim global, keamanan pangan, melonjaknya harga minyak dunia, dan pembangunan di Afrika. Pertemuan yang berlangsung selama tiga hari itu (7-9 Juli 2008) juga melibatkan sejumlah negara berkembang lainnya, seperti China, India, Meksiko, Korsel dan Indonesia. Tujuh negara-negara di Afrika juga ikut dilibatkan, guna memberikan masukan kepada negara-negara maju tersebut. Hari pertama KTT G8 membahas berbagai persoalan yang dihadapi Afrika dan para pemimpin Negara dari G8, Inggris, Italia, Kanada, Rusia, Amerika Serikat, Prancis, Jerman dan Jepang berusaha mencari cara memecahkan sejumlah persoalan yang dihadapi benua Afrika, yang paling terbelakang di planet bumi, baik dalam hal ekonomi maupun perkembangan sosialnya. KTT di Hokkaido berlangsung dengan suasana penjagaan keamanan ekstra ketat yang melibatkan sedikitnya 20 ribu petugas kepolisian. Jumlah yang sama juga diterjunkan di Tokyo. (*)
Copyright © ANTARA 2008