Dili (ANTARA News)- Aparat keamanan Timor Leste dan polisi anti huru hara PBB menahan paling tidak 16 mahasiswa, Selasa, pada hari kedua protes di Universitas Nasional menentang rencana untuk mengimpor mobil-mobil bagi para anggota parlemen. Sekitar 500 mahasiswa melakukan unjukrasa di luar kampus Universitas Nasional Timor Leste mengecam rencana itu setelah 21 orang ditahan dalam satu protes serupa di sana , Senin. Para mahasiswa membawa spanduk-spanduk bertuliskan "Hentikan rencana membeli mobil-mobil mewah" dan "Kami butuh harga pangan lebih murah " ketika mereka berkumpul di kampus itu, yang terletak di seberang kompleks parlemen. Polisi menggunakan sebuah pengeras suara untuk mengingatkan massa bahwa protes-protes tidak diizinkan dalam 100 meter dari gedung-gedung milik pemerintah. Para mahasiswa mengklaim pemerintah memesan 65 mobil Toyota Landcruiser dari Jepang dengan harga lebih dari dua juta dolar tetapi pemerintah mengatakan pesanan itu hanya untuk 26 mobil dengan harga 900.000 dolar. Timor Leste, yang memperoleh kemerdekaan tahun 2002 setelah 24 tahun bergabung dengan Indonesia, adalah salah satu dari negara-negara termiskin dunia dengan tingkat pengangguran sekitar 50 persen, demikian laporan AFP. (*)
Copyright © ANTARA 2008