Palembang (ANTARA) - Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap Sumatera Selatan berkolaborasi dengan STIK Bina Husada Palembang membuka posko layanan kesehatan di lokasi terdampak kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan warga mengalami gangguan pernapasan.

Koordinator posko kesehatan ACT Sumsel, Reza, Kamis, mengatakan posko didirikan untuk penanganan cepat dan tepat demi mengurangi kemungkinan buruk dalam jangka waktu yang panjang, salah satu lokasi posko berada di Dusun I Desa Sungai Rambutan, Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir.

"Hari ini kembali kami buka layanan kesehatan ke daerah yang berada di dekat titik api, kami harap posko ini dapat mengingatkan masyarakat akan bahaya asap jika tidak segera diobati," ujar Reza.

Sejak pukul 16.00 WIB tim ACT Sumsel dan STIK Bina Husada tiba di Dusun I Desa Sungai Rambutan, Indralaya Utara dengan membawa 500 lembar masker, susu kemasan, dan obat-obatan.

Baca juga: ACT Sumsel gandeng 24 komunitas galang kepedulian korban asap

Masyarakat setempat segera mengantre untuk diperiksa kondisi kesehatannya satu persatu oleh tenaga kesehatan dari STIK Bina Husada, pengecekan mulai anak-anak hingga orang dewasa.

Tim kesehatan ACT Sumsel dan STIK Bina Husada tengah menghibur anak-anak di Dusun I Desa Sungai Rambutan, Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir, Kamis (26/9) (ANTARA/HO-ACT Sumsel/19)

Menurut dia meskipun asap sudah mulai berkurang di Sumsel dalam dua hari terakhir, namun kewaspadaan tetap harus dijaga karena musim kemarau belum berakhir dan potensi karhutla masih ada.

Desa Sungai Rambutan tersebut menjadi salah satu desa yang sempat terkepung api kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Ogan Ilir beberapa bulan terakhir, sehingga hampir setiap hari warga setempat menghirup asap.

Baca juga: ACT Sumsel bagikan masker ke pengendara kurangi risiko asap

"Masyarakat mengeluhkan belum adanya bantuan apapun yang masuk ke desa ini, tidak ada pembagian masker dan layanan kesehatan yang dibutuhkan," tambah Reza.

Sementara salah seorang warga Dusun I Desa Sungai Rambutan, Pipit, mengatakan sudah beberapa pekan terakhir dirinya sulit beraktivitas di luar rumah akibat kepungan api dan asap.

"Kami lihat asap tebal sekali di luar rumah, jika nekat keluar mata jadi terasa perih ditambah bau menyengat sampai masuk ke dalam rumah, kasihan anak-anak kami yang mulai terkena pilek dan sesak," jelas Pipit saat cek kesehatan di posko ACT.

Ia dan warga lainnya ingin pergi ke dokter memeriksakan kesehatan anak-anak, namun biaya menjadi kendala karena khawatir tidak mampu membayar, adanya posko itu sangat disyukurinya.

Selain membuka layanan posko kesehatan, ACT juga telah mengirimkan bantuan logistik ke provinsi yang terdampak asap karhutla di Riau dan Jambi.

Anak-anak Dusun I Desa Sungai Rambutan, Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir menggunakan masker pemberian tim ACT Sumsel, Kamis (26/9) (ANTARA/HO-ACT Sumsel/19)

ACT juga mengajak seluruh masyarakat untuk turut berpartisipasi memberikan bantuan berupa pangan dan logistik bagi masyarakat yang terdampak kabut asap melalui Kapal Kemanusiaan Darurat Kabut Asap.

Bantuan donasi dapat diberikan dalam bentuk uang maupun barang seperti, beras, gula, susu kemasan, masker N95 dan lainnya, jika ingin berdonasi berupa uang tunai dapat disalurkan melalui rekening BNI Syariah (66 0000 5505) atas nama Aksi Cepat Tanggap.

Baca juga: ACT Sumsel-Pelindo II kembali distribusikan 105.000 liter air bersih

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019