Sejumlah perusahaan penyedia sistem QR Code, baik skala besar maupun kecil bersaing meraih proyek itu antara lain GoPay, Ovo, serta LinkAja disebut turut berpartisipasi.
"Kami melakukan 'beauty contest' untuk penyedia provider QR Code, sekarang sedang proses penentuan," ujar Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar di Jakarta, Kamis.
Ia menargetkan sistem pembayaran melalui QR Code itu sedianya dapat dilaksanakan pada akhir Oktober mendatang. Fasilitas QR Code merupakan salah satu bentuk untuk memberikan kemudahan pembayaran kepada pengguna MRT.
Baca juga: MRT Jakarta kembangkan sistem tiket digital gunakan scan QR
Baca juga: BI : 16 perusahaan Kode QR sudah sesuai standar nasional
Pihaknya telah mulai menyiapkan perangkat-perangkatnya, baik perangkat keras maupun lunak untuk mendukung sistem pembayaran QR Code itu.
"Nanti, akan diluncurkan aplikasi mobile MRT Jakarta, tinggal klik tujuannya. Menu pembayarannya juga akan ada banyak provider, tinggal pilih saja. Selain itu, nantinya juga ada sistem QR gate, rencananya Oktober go live, tapi paling lambat akhir tahun ini," ucapnya.
MRT Jakarta juga akan menerbitkan kartu Multi Trip MRT pada November mendatang. Saat ini, pihaknya sedang melakukan proses perizinan
"Saat ini, kartunya hanya 'single trip' saja. Kita lagi urus izin di Bank Indonesia, izin menerbitkan kartu pembayaran," katanya.
Terkait jumlah penumpang, William juga mengatakan, rata-rata jumlah penumpang harian pada periode 1-25 September 2019 mencapai sebanyak 90.386 penumpang, atau naik 12 persen dibandingkan periode sama bulan sebelumnya 82.477 penumpang.
"Kebijakan ganjil-genap memberi kontribusi terhadap kenaikan jumlah penumpang MRT," ujarnya.
Baca juga: BI luncurkan standar kode respons cepat pembayaran digital
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019