"Sebenarnya anak-anak tidak boleh terlibat dalam demonstrasi, apalagi sampai anarkis. Tugas mereka bersekolah. Itu adalah hak anak," katanya usai meresmikan Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis.
Ia menyampaikan larangan para pelajar demonstrasi, apalagi secara anarkis, setelah peristiwa unjuk rasa yang digelar para pelajar SMK, beberapa hari lalu.
Selanjutnya Yohana mengajak agar para guru dan orang tua mengawasi anak-anak mereka.
Ia mengaku khawatir para pelajar SMK yang masih di bawah umur terkena masalah di tengah demonstrasi. Apalagi demonstrasinya berlangsung hingga terjadi bentrokan dengan aparat.
Diharapkan tidak ada lagi ajakan demonstrasi kepada para pelajar, sebab tugas mereka ialah sekolah.
"Kami minta anak sekolah berhenti demo. Tugas anak (pelajar) adalah sekolah," kata Yohana.
Baca juga: Gelar demo tanpa izin, Polresta Surakarta amankan puluhan pelajar
Baca juga: Pelajar STM ikut unjuk rasa tolak RKUHP dan UU KPK di depan DPRD NTB
Baca juga: Kapolda Jateng minta pelajar tak ikut-ikutan demo
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019