"Kalau ada wanita yang mengalami gangguan haid, bahkan remaja sekalipun kalau mens tidak teratur jika dia tidak punya masalah yang lain atau lebih karena masalah hormonal, kalau biasanya akan saya berikan pil KB," ujar dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta ketika menjadi pembicara di diskusi Hari Kontrasepsi Sedunia yang dilaksanakan di Jakarta, Kamis.
Ia tidak memungkiri banyak pihak yang masih tidak mengetahui fungsi lain dari pil kontrasepsi. Bahkan jika disarankan kepada remaja, beberapa orang tua menolak karena takut memiliki efek samping kepada anaknya yang belum menikah.
Baca juga: Hari Kontrasepsi Sedunia tanda pentingnya pilihan untuk perempuan
Padahal, menurut dr Boy, yang dilakukan oleh pil kontrasepsi hanya akan mengatur kadar hormon tubuh untuk kembali melancarkan siklus menstruasi perempuan.
Pil itu juga tidak akan dikonsumsi dalam waktu yang lama hanya sekitar 3 bulan dan setelah itu biasanya siklus pasien akan kembali normal, ungkapnya.
"Jadi ini aman digunakan untuk yang belum pernah melakukan hubungan seks," ujarnya.
Pil kontrasepsi tidak hanya membantu merencanakan kehamilan tapi juga terdapat manfaat lain seperti mempertahankan berat tubuh, mengurangi rasa sakit saat menstruasi dan jerawat.
Hari Kontrasepsi Dunia mulai diperingati sejak 2007 setiap tanggal 26 September untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan tentang reproduksi dan kesehatan seksual.
Tujuan dari peringatan itu adalah untuk memastikan semua kelahiran adalah sesuatu yang diharapkan. Peringatan itu didukung oleh 17 organisasi nirlaba internasional dan lembaga pemerintah beberapa negara.
Baca juga: Mitos pil KB menurunkan berat badan dan menghilangkan jerawat
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019