London, (ANTARA News) - "Kampung Nusantara" yang mengambarkan keanekaragaman seni dan budaya serta kehidupan rakyat Indonesia tampil dalam pameran internasional di kota Honnover, Jerman. "Kampung Nusantara" digelar masyarakat Indonesia di Jerman bekerjasama dengan Sanggar Saraswati, PPI Hannover, Samnok Furniture didukung KJRI Hamburg, demikian Imam Suwongso dari KJRI Hamburg kepada Antara London, Senin. Menurut Imam Suwongso, pengunjung yang masuk ke arena "Kampung Nusantara" diharuskan melalui "imigrasi" yang memberikan semacam "paspor" berisi daftar acara dan kamus singkat bahasa Indonesia-Jerman. "Penyelengaraan Kampung Nusantara mengambil tempat di lapangan seluas tiga ribu meterpersegi dan ruang pemeran furniture Samnok seluas area 1500 meterpersegi," ujarnya menambahkan terbukti di Imigrasi Kampung Nusantara terdaftar lebih lebih dari 1500 pengunjung. Kampung Nusantara menampilkan kesenian berupa tari tarian, peragaan busana dan juga makanan khas Indonesia, produk furniture dan kerajinan tangan, seni sastra serta permainan anak-anak seperti yang dilakukan di kampung-kampung di Jawa. Acara yang berlangsung hingga pukul sepuluh malam itu menampilkan berbagai atraksi, diantaranya tari pembukaan berupa Tari Persembahan dari Sumatera Barat yang dibawakan penari dari kota Braunschweig. Tari Merak dan Tari Bali dibawakan para penari dari sanggar seni Margi Budoyo binaan KJRI Hamburg, Tari Badinding, Tari Bali, Reog Ponorogo dan peragaan busana berupa baju pantai Bali yang dibawakan mahasiswa Indonesia dan remaja Jerman di Hannover. Dalam pameran itu juga ditampilkan demonstrasi proses membuat batik yang dibawakan kolektor dan juga membatik asal Jerman Brigitte Willach. Menurut Imam Suwongso, acara yang disuguhkan membuat pengunjung antusias sampai akhir acara selesai. Para pengunjung juga menikmati kuliner Indonesia yang menyajikan makanan khas Indonesia, seperti sate, gado-gado, ketoprak, masakan Padang, es cendol dan lain-lain. Sementara itu, pemusik jalanan yang terdiri dari mahasiswa Indonesia, menghibur para pengunjung yang menikmati hidangan dari berbagai daerah yang tersebar di tenda-tenda.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008