Jakarta (ANTARA News) - Menneg BUMN Sofyan Djalil menyatakan respon investor asing terhadap rencana penjualan saham perdana (IPO) PT Krakatau Steel (KS) dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) sangat tinggi tercermin dari hasil non deal roadshow ke Singapura dan Hongkong. "Respon investor terhadap KS dan PTPN positif, sehingga kita akan memprioritaskan IPO kedua kelompok BUMN tersebut tahun ini juga," kata Sofyan Djalil, usai Rapat Dengar Pendapat dengan DPR RI tentang Rencana Kerja Anggaran Pemerintah (RKAP) BUMN Tahun 2009, di Gedung MPR/DPR, Senin. Menurut Sofyan, BUMN yang disertakan dalam non deal roadshow yang digelar pada 1 Juli 2008 itu antara lain Krakatau Steel, PTPN III, PTPN IV, PTPN VII, PT Jasa Marga, BTN, BNI, dan Batubara Bukit Asam. Calon investor yang diundang dalam roadshow tersebut meliputi fund manager, dan financial institution. "Tanggapan beragam mulai dari menanyakan soal lokasi perusahaan, dan masalah benchmark atau patokan penilaian saham sektor BUMN yang ditawarkan," katanya. Pada tahun 2008 Kementerian BUMN mengusulkan setidaknya 34 BUMN masuk program privatisasi, 10 di antaranya merupakan pengalihan dari program privatisasi yang tertunda dari 2007. Dari 34 BUMN sebanyak 11 perusahaan di antaranya mekanisme privatisasinya dilakukan melalui IPO. Namun perusahaan "plat merah" yang benar-benar siap go public tahun 2008 hanya lima yaitu PT Krakatau Steel, PT Perusahaan Perkebunan Nusantara (PTPN) III, PTPN IV dan PTPN VII. Kementerian BUMN menargetkan IPO KS terealiasi pada Oktober 2008, dengan jumlah saham yang akan dilepas secara bertahap. "Persetujuan internal sudah ada, tinggal menunggu izin dari DPR," katanya, tanpa merinci besaran jumlah saham yang dimaksud. Sedangkan saham PTPN yang akan digelontorkan ke bursa saham diperkirakan maksimum bisa mencapai 40 persen. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008