Jambi (ANTARA News) - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jambi menuding oknum di Pertamina meraup keuntungan miliaran rupiah akibat penyelewengan pendistribusian bahan bakar minyak (BBM), yang telah merugikan masyarakat dan angkutan darat.Ketua DPD Organda Provinsi Jambi, Syafriadi di Jambi, Senin mengatakan, BBM yang kini langka itu diduga sengaja diselewengkan oknum bidang pendistribusian di Pertamina, yang menjualnya pada industri."Kalau benar terjadi kelangkaan akibat dangkalnya alur karena musim kemarau, mengapa industri yang ada tidak tutup, dan bahan bakar untuk perusahaan tersebut selalu ada," katanya.Ia menuding, Pertamina lebih memilih menjual BBM bersubsidi yang diperuntukkan pada masyarakat dan angkutan umum pada industri, karena selisih harga yang cukup tinggi atau Rp3.000/liter.Kalau saja jatah satu hari 100.000 liter BBM untuk masyarakat dijual pada industri, di mana Pertamina hanya mengambil untung Rp1.000/liter maka sudah diperoleh keuntungan sebesar Rp1 miliar. Pertamina yang selalu beralasan kelangkaan BBM akibat kedangkalan alur itu juga tidak masuk akal, dan mengada-ngada, karena arus angkutan barang lainnya lewat sungai berjalan lancar. Dalam keterangan terpisah Ketua Asosiasi Pelayaran Indonesia/INSA Jambi, Edy B mengatakan, alasan Pertamina yang menyatakan pasokan BBM terganggu akibat sempit dan dangkalnya alur itu tidak benar. Alur Sungai Batanghari yang kini mengalami kedangakalan dengan ketinggian air empat meter masih bisa dilewati kapal pengangkut BBM milik Pertamina yang memiliki draf (bagian bawah kapal yang terbenam di air) 3,6 meter.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008