"Sementara kami masih melakukan pendataan, tapi ada sekitar 200 orang yang masuk dari Yalimo sejak sore hingga malam kemarin (25/9)," kata Komandan Kodim 1702/Wamena Letkol Inf Chandra Diyanto saat dihubungi melalui telepon dari Jayapura, Kamis.
Ia mengatakan bahwa warga Yalimo umumnya mengungsi ke Wamena karena mendengar ada keluarganya di Wamena yang mengungsi karena terjadi kerusuhan pada Senin (23/9).
Warga, menurut Chandra, warga memilih mengungsi karena khawatir kerusuhan Wamena akan berdampak hingga ke Elelim, ibu kota Kabupaten Yalimo, setelah kantor bupati yang lama terbakar.
"Di Yalimo tidak ada aksi demo, cuma pengungsi dengar keluarganya banyak yang mengungsi ke Wamena sehingga akhirnya turun semua," ujarnya.
Mengenai kebakaran bekas kantor bupati Yalimo, ia mengatakan, polisi masih menyelidikinya.
"Sampai api padam menurut laporan tidak ada yang melihat ada aksi atau ada orang di lokasi kejadian," katanya.
Dia menambahkan situasi Kabupaten Yalimo sampai sekarang masih aman dan kondusif. Namun TNI dan Polri tetap menyiagakan personel untuk menjaga keamanan wilayah.
Baca juga:
Gubernur Papua tatap muka dengan 5.000-an pengungsi di Wamena
Korban tewas akibat kerusuhan Wamena jadi 30 orang
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019