Garut (ANTARA News) - Ratusan jurnalis yang tergabung dalam Forum Wartawan Lintas Media (FWLM) Garut berunjukrasa, Senin, terkait keprihatinan dan berduka, serta mengecam keras terjadinya peristiwa kekerasan yang menimpa rekannya dari Indosiar, Agus Suci Iswahyudi, di Cirebon.Koordinator FWLM Garut, Deni M Arif, menegaskan, di Garut, Senin, Agus yang bertugas di wilayah liputan Indramayu, ketika melaksanakan tugas jurnalistiknya justru mendapatkan perlakuan kasar dan tindak kekerasan oleh seorang oknum anggota Marinir.Sahprudin anggota Marinir berpangkat Praka, saat kejadian berpakaian preman tidak berkenan terkena sorotan kamera Agus ketika berada di Diskotik Flaminggo di Losarang, Indramayu, Sabtu dini hari (5/7), kemudian melancarkan tendangan tepat mengenai ulu hati Agus, yang langsung jatuh terduduk.Agus yang melakukan peliputan operasi penyakit masyarakat (Pekat) Polres Indramayu sempat diamankan Dalmas Polres setempat untuk mencegah amukan berikutnya, ironisnya petugas Kepolisian tidak langsung mengamankan pelaku melainkan hanya memeriksa identitas pelaku. Atas peristiwa tersebut, FWLM Garut mendesak tuntutannya agar semua pihak mengakhiri segala bentuk kekerasan yang menimpa wartawan ketika melakanakan tugas jurnalistiknya, dan usut tuntas semua kasus penganiayaan atau kekerasan terhadap wartawan. Selain itu peserta demo juga mendesak semua pihak agar memberi ruang dan kesempatan yang seluas-luasnya kepada para praktisi media, baik cetak maupun elektronik dalam melaksanakan tugas jusnalistik. Sedangkan khusus bagi tindak kekerasan yang menimpa Agus Suci Iswahyudi, agar pelakunya ditindak tegas termasuk diberikan sanksi supaya menjadi efek jera bagi oknum terkait, dan tidak terulangnya kembali kasus tersebut, termasuk tidak ada lagi tindak militerisme terhadap wartawan, yang dilakukan oknum TNI. Aksi unjukrasa wartawan dari FWLM dengan tertib dilakukan di gedung DPRD dan Kantor Bupati Garut, yang kemudian mereka berkonvoi ke Simpang Lima, Jl. Pembangunan serta pada lintasan ruas jalan lainnya termasuk ke Kantor Bawasda serta PWI Perwakilan Garut.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008