Makassar (ANTARA News) - Kantor USAid Makassar untuk pertama kalinya mendapat ancaman teror bom sekitar pukul 12.30, Senin melalui telepon dari seseorang yang tidak dikenal.
Menurut salah seorang staf USAid Makassar, Udin, telepon gelap tersebut berasal dari seorang pria yang mengatakan bahwa sebuah bom telah dia letakkan pada saluran air gedung tersebut dan tidak lama lagi akan meledak.
"Saya kaget waktu menerima telepon soal ancaman itu. Dengan suara serak, laki-laki itu mengancam bahwa bom tersebut ia letakkan di sekitar saluran air. Tiba-tiba saya langsung menghubungi polisi dan mengatakan bahwa gedung kami diteror bom," jelas Udin.
Sementara itu, salah seorang anak berusia sekitar 10 tahun, Arman, mengaku bahwa dirinya sempat melihat seorang pria mengenakan kacamata dan pakaian berwarna hitam, sedang berdiri di sekitar gedung tersebut.
Pria itu kata Arman, membawa tas berwarna hitam pula.
"Saya barusan lihat orang seperti itu dan dia bolak-balik di depan pagar kantor itu sambil lihat sekeliling gedung," jelasnya.
Menurut Arman, ini adalah pertama kalinya dia melihat pria berseragam serba hitam. Namun mendadak, pria yang tak dikenal tersebut meninggalkan gedung USAid bersama dengan seorang rekannya yang datang menjemput menggunakan kendaraan bermotor.
Tidak lama kemudian, saat memberikan keterangan, satu mobil tim Gegana Polda Sulsel tiba di lokasi sekitar pukul 14.30 Wita. Sejumlah aparat kepolisian dari tim anti teror Polda Sulsel ini, langsung melakukan penyisiran.
Para karyawan yang berada dalam gedung tersebut, diminta untuk segera meninggalkan ruangan. Beberapa polisi terlihat melakukan penyisiran dalam gedung dan pada saluran air. Namun, polisi tidak menemukan benda yang dicurigai bom itu.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008