Jakarta (ANTARA) - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Letjen TNI Purn Agus Widjojo mengingatkan agar aparat TNI dan Polri tidak mudah dibenturkan oleh provokasi dalam pengamanan aksi unjuk rasa mahasiswa yang menolak RUU kontroversial.

"Saya sendiri menyangsikan, akan semudah itu TNI-Polri bisa dibenturkan. Saya punya harapan, jangan mudah dibenturkan melalui provokasi apapun. TNI dan Polri merupakan alat negara yang bertugas untuk kepentingan negara. Jadi jangan mudah di provokasi, dibenturkan satu sama lain," kata Agus saat jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Saat ditangkap, pembuat video adu domba TNI/Polri bersama pengacara

Agus mengatakan hal itu menanggapi beredarnya sebuah video yang menampilkan anggota Brimob dan Sabhara terlibat perdebatan dengan Marinir di Wisma Pati TNI AL, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, pada Rabu (25/9) malam.

Agus juga tidak memercayai bahwa antara aparat negara sangat mudah untuk dibenturkan.

"Cek dulu (videonya), itu hoaks tidak. Saya temukan di WA juga, broadcast yang merupakan pengulangan dari kejadian di masa lalu. Tetapi tidak diberikan info atau penjelasan, sehingga orang mengira itu kejadian sekarang," katanya.

Baca juga: Polres Cirebon tetapkan pelaku adu domba TNI-Polri jadi tersangka

Agus menyebutkan, semua aparat keamanan, baik TNI maupun Polri memiliki tugas dan fungsinya masing-masing sesuai konstitusi.

"Saya percaya juga, sesama aparat keamanan negara tidak mudah diadu domba. Setiap upaya adu domba selalu merugikan kepentingan kita semua," tuturnya.

Aparat kepolisian pun membenarkan adanya peristiwa itu dan sudah diselesaikan.


Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019