London, (ANTARA News) - Juara Wimbledon Rafael Nadal mengatakan kemenangannya atas penyandang gelar Roger Federer di final turnamen tenis Wimbledon, Minggu, merupakan laga paling emosional yang pernah dirasakannya. Petenis berusia 22 tahun itu juga mengatakan, ia tidak pernah merasa ragu dalam usahanya mengalahkan juga lima kali Federer, kendati lawannya itu bangkit lagi dari dua set kekalahannya pada pertandingan yang dua kali dihentikan karena hujan itu. "Ini merupakan pertandingan paling emosional yang pernah saya rasakan dalam hidup saya," kata Nadal, juga juara Prancis Terbuka, setelah melakoni pertandingan final yang berlangsung nyaris sampai lima jam itu. "Memenangi turnamen favorit ini di atas rumput merupakan hak spesial. Memenangi Wimbledon bagi kami warga Spanyol, merupakan hal yang tidak terbayangkan," katanya sembari menyebutkan kemenangan itu sebagai impian sejak masa kanak-kanak. "Saya menyukai permukaan lapangan di sini. Saya tidak dapat bermain terlalu bertahan, tetapi saya dapat mendekati net. Ini pertandingan yang menarik," katanya. "Saya kira Anda harus menguasai dan mengetahui sifat permukaan lapangan di sini bila Anda ingin menang," kata Nadal, yang dengan susah payah beradaptasi dengan lapangan itu karena selama ini ia terkenal sebagai petenis lapangan tanah liat. "Kemenangan ini akan menjadi kenangan sepanjang hidup. Ini yang terbaik dalam hidup saya. Dari empat pertandingan grand slam, ini yang paling tradisional," kata Nadal, yang berlinang air mata setelah memenangi permainan itu. "Ketika saya pertama kali menang di Roland Garros, saya juga menangis," katanya. Ia selanjutnya mengatakan, ia mengucapkan selamat kepada satu-satunya petenis Spanyol yang memenangi pertandingan itu sebelum dia, Manuel Santana, pada 1966. "Ia juga amat emosional seperti saya. Saya berterima kasih kepadanya karena dukungannya sepanjang minggu ini," kata Nadal. Motivasi tinggi Ketika ditanya apakah penundaan pertandingan dua kali karena hujan menggangu konsentrasinya, Nadal menjawab, "Tidak. Setelah kalah dua kali di final sebelumnya atas Federer, motivasi saya naik setinggi awan." Ia memperhitungkan, penundaan pertandingan itu, mungkin malah menguntungkan Federer, yang sudah mengalami tiga kekalahan sebelum yang terakhir itu. "Pemain yang melakukan servis terbaik adalah mereka yang tidak membutuhkan terlalu banyak irama permainan...kendati penundaan pertandingan itu bagi keduanya," katanya. "Federer diuntungkan karena servisnya yang bagus," katanya. Nadal memuji lawannya dengan mengatakan, "Sebenarnya mengecewakan saya, karena saya menjadi pemain terbaik pada saat yang bersamaa dalam sejarah dengan pemain terbaik lainnya, Roger Federer." "...Saya mengucapkan selamat kepada Roger, karena ia selalu bermain luar biasa, seolah tidak dapat dipercaya," katanya. Ketika ditanya apakah pertandingan itu menjadi lebih khusus karena pertandingan bermutu di final itu, Nadal mengatakan, "Tentu saya, karena mengalahkannya di sini setelah lima tahun." "Saya kalah dalam dua final sebelumnya, final yang ketat. Tetapi ia masih nomor satu. Ia masih yang terbaik. Ia sudah lima kali juara di sini," katanya. "Bagi saya, hari ini merupakan hari yang amat... amat penting," katanya, seperti diwartakan Reuters. (*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008