Ambon (ANTARA) - Kapolsek Baguala, AKP Tomy Siahaya mengatakan, seorang warga tertimbun material pasir dan batu di kawasan Negeri Lama, Kecamatan Baguala (Kota Ambon) ketika terjadi gempa tektonik dengan magnitudo 6,8 pada Kamis pukul 08:46 WIT.

"Saat ini dilakukan evakuasi oleh aparat kepolisian, tim Tagana dan unsur lainnya yang melakukan penggalian menggunakan alat berat," kata Kapolsek di Ambon, Kamis.

Menurut dia, akibat dari gempa bumi tersebut belum diketahui kerugian materi yang terjadi, namun ada satu warga yang terkubur bersama mobilnya akibat terjatuh di dalam kolam.

Baca juga: Dinsos Maluku : tiga warga meninggal akibat gempa magnitudo 6, 8

Baca juga: AP I: Bandara Pattimura Ambon beroperasi normal pascagempa 6,8 SR

"Korban bermarga Frans ini terlempar ke dalam kolam dan longsor pasir serta batu menimbunnya bersama mobil yang diparkir dekat tebing sehingga diduga telah meninggal dunia," kata Kapolsek.

Korban diduga telah meninggal dunia sebab sudah terkubur sejak pukul 08:46 WIT dan sampai saat ini masih dilakukan penggalian.

Selain itu, satu dosen Institut Agama Islam Negeri Ambon bernama Narti Rato juga meninggal dunia akibat tertimbun bangunan rektorat yang rubuh saat terjadi gempa bumi.

"Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy dan Sekretaris Kota, A.G Latuheru juga berada di lokasi kejadian untuk melihat langsung upaya evakuasi korban di Negeri Lama," jelas Kapolsek.

Sementara Kapolsek Teluk Ambon, Ipda Yazie mengatakan belum ada laporan resmi terkait seorang mahasiswi Fakultas Kehutanan Unpatti Ambon yang tewas tertimbun bangunan runtuh saat terjadi gempa.

"Aktivitas perkuliahan sekarang terhenti dan anggota kami masih berada di lapangan tetapi sejauh ini belum ada laporan resmi mahasiswa yang meninggal dunia," kata Kapolsek.

Baca juga: Situasi Kota Ambon berangsung tenang, warga kembali ke rumah

Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019