Samarinda, (ANTARA News)- Dua orang dinyatakan tewas sementara 18 lainnya berhasil selamat akibat KLM (Kapal Layar Motor) Jehri, terbalik di perairan Berau, Kaltim, Sabtu (5/7). Kedua korban tewas adalah Rapeah (40) dan seorang bocah yang baru berusia dua tahun bernama Barel. Para penumpang dan ABK berhasil selamat setelah tim gabungan Polsek Tanjung Batu, Kabupaten Berau, bersama Tim Kesehatan PON Kaltim datang ke lokasi. Informasi yang berhasil dihimpun Senin pagi, KLM Jehri terbalik, sekitar pukul 10.30 wita, sekitar dua kilometer dari Pulau Derawan, lokasi pertandingan selam PON 2008. Menurut keterangan penumpang yang selamat, mereka bermaksud menyaksikan event Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII di Pulau Derawan, namun tiba-tiba kapal yang mereka tumpangi terbalik di tengah laut. "Kami berangkat dari Tanjung Batu untuk menonton PON di Pulau Derawan. Tapi, baru beberapa kilometer meninggalkan pelabuhan atau disekitar perairan Pulau Panjang dan Pulau Rabu-Rabu, tali kemudi kapal langsung putus kemudian kapal dihempas gelombang sehingga langsung terbalik," kata salah seorang penumpang yang berhasil selamat dalam peristiwa itu. Beruntung kata penumpang tadi, beberapa kapal yang kebetulan melintas segera memberikan pertolongan. Namun, kedua korban tidak bisa diselamatkan dan jasadnya baru ditemukan beberapa jam setelah peristiwa itu terjadi. "Kondisinya kacau, masing-masing penumpang berusaha menyelamatkan diri, sehingga saya tidak tahu lagi dengan nasib teman-teman yang lain,"ungkapnya. Kapolsek Tanjung Batu AKP Gendut Suprianto membenarkan tenggelamnya sebuah kapal yang hendak menuju ke Pulau Derawan, Kabupaten Berau. "Diantara 20 penumpang kapal itu, terdapat beberapa teknisi PT PLN yang akan memperbaiki penyaluran listrik di Pulau Derawan selama pelaksanaan PON. Umumnya, penumpang kapal adalah warga yang ingin menyaksikan pertandingan di Pulau Derawan," kata Gendut. Hingga Minggu malam, katanya, pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti tenggelamnya KLM Jehra yang dinakhodai Jemma itu. "Kami masih memeriksa intensif nahkoda kapal, termasuk para penumpang kapal naas itu. Dugaan sementara, kapal tenggelam akibat dihantam ombak setelah tali kemudi kapal putus," tegasnya. Ketua Bidang Transportasi Sub PB PON Kabupaten Berau, Busairi, mengatakan, kapal yang tenggelam tersebut bukan kapal yang disiapkan panitia PON. "Mereka adalah warga Tanjung Batu yang ingin menyaksikan PON. Keberangkatan kapal itu tanpa koordinasi dengan pihak panitia sehingga diluar tanggung jawab kami," ungkap Busairi. (*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008