Dua tema tersebut diangkat mengingat dunia pada tahun belakangan ini diwarnai oleh interaksi antarbangsa yang semakin dinamis, kata Agus Widjojo
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI menggelar Jakarta Geopolitical Forum (JGF) III yang membahas tentang isu-isu geopolitik dan geoekonomi serta isu-isu keamanan internasional.
"Dua tema tersebut diangkat mengingat dunia pada tahun belakangan ini diwarnai oleh interaksi antarbangsa yang semakin dinamis," kata Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI Purn Agus Widjojo saat membuka Jakarta Geopolitical Forum (JGF) III/2019: From World Disarray Toward a New Normal, di Jakarta, Kamis.
Dalam JGF, Lemhannas mengundang ahli geopolitik dari berbagai belahan dunia, baik dari Rusia, Amerika, China, Perancis, maupun Australia yang membahas tentang isu-isu geopolitik dan geoekonomi serta isu-isu keamanan internasional.
JGF sendiri merupakan forum intelektual bagi para akademisi, praktisi, dan pemimpin dunia, para ahli ini berbagi ide-ide mereka untuk menciptakan tatanan dunia yang aman, sejahtera, dan beradab.
Baca juga: Jakarta Geopolitical Forum bahas isu keamanan global
Topik dalam JGF itu tentang From World Disarray Toward a New Normal diangkat dengan mempertimbangkan perkembangan dinamika politik dan internasional yang terjadi kini telah mengubah wajah dunia kedalam blok-blok kekuatan baru yang tidak terlalu terikat pada blok geopolitik klasik.
Selain itu, pusat pertumbuhan ekonomi, teknologi, dan peradaban diperkirakan akan bergeser ke kawasan Asia Pasifik, namun juga diprediksi akan menjadi pusat konflik.
Perancis sebagai salah satu pimpinan masyarakat Eropa juga mulai memperkuat kembali kemitraan keamanannya. Demikian juga Rusia telah memperkuat dirinya dan merumuskan strategi hybrid dan cyber warfare.
Sementara itu, perang dagang antara China dan Amerika Serikat yang kini sudah bergeser menjadi perang teknologi pun belum dapat diramalkan kapan akan berakhir.
Satu hal lagi yang mengemuka adalah gerakan terorisme akan semakin merambah ke perkotaan dan gelombang migran di berbagai wilayah masih akan terus mewarnai isu kemanusian.
Interaksi antara negara yang semakin kompleks dan rumit tersebut, dikhawatirkan akan memunculkan fenomena saling meniadakan kekuatan antara negara (zero sume game phenomenon).
Baca juga: Indonesia dorong kerja sama global cegah pendanaan terorisme
"Atas dinamika yang tengah terjad tersebut, lingkungan strategis global perlu segera mencari arah dan bentuk kesetimbangan baru. Karena itu, Lemhannas menggelar JGF untuk menentukan bagaimana kepentingan nasional Indonesia ke depan," jelas Agus.
Kegiatan JGF itu menjadi langkah Lemhannas RI dalam menjalankan tugasnya, yaitu menyelenggarakan pengkajian yang bersifat konsepsional dan strategis mengenai berbagai permasalahan nasional, regional, dan internasional yang diperlukan oleh presiden, guna menjamin keutuhan dan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Selain itu, tambah Agus, akan didapatkan juga gambaran yang utuh, menyeluruh, dan komprehensif tentang dinamika geopolitik terkini, yang nantinya akan bermanfaat dalam membangun keamanan dan kesejahteraan bagi Indonesia.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019