Palembang (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan dengan terbatasnya pasokan listrik, maka masyarakat khususnya pengusaha, diminta memilih apakah ingin listrik padam secara bergiliran atau memilih kerja bergiliran (shift) sehingga masih tetap bisa berproduksi. "Kita sekarang pilihannya tinggal dua; pertama, mau pemadaman bergilir, atau kedua, kerja bergiliran. Dan saya yakin orang pilih kerja bergiliran, karena masih tetap berproduksi," kata Wapres Kalla di Palembang, Minggu, ketika ditanya tentang keberatan Asosiasi Perusahaan Jepang atas adanya pemadaman listrik bergilir. Menurut Wapres, saat ini yang diperlukan adalah pemerataan beban penggunaan listrik. Selama ini, beban puncak penggunaan listrik pada hari-hari kerja, sementara pada Sabtu dan Minggu terjadi penurunan pengunaan listrik. "Karena itu kita minta jam kerjanya saja dipindahkan ke hari Sabtu dan Minggu, sehingga tidak menumpuk di beban puncak," kata Wapres. Mengenai ancaman Asosiasi Perusahaan Jepang yang akan memindahkan usahanya ke Cina jika terus terjadi pemadaman listrik, Wapres mengatakan apa yang dialami Indonesai saat ini juga pernah dialami Cina sebelumnya. Dan saat ini, tambah Wapres, Cina juga mengalami krisis energi. Selain itu, tambah Wapres harga listrik di Cina masih lebih mahal jika dibandingkan dengan Indonesia. Namun Wapres menjanjikan jika pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW telah selesai tahun depan , maka krisis listrik ini akan bisa diatasi. Karena itu, ia meminta proyek pembangunan pembangkit listrik 10 ribu MW dipercepat penyelesaiannya. (*)
Copyright © ANTARA 2008
enggak ada pilihan NASIONALISASI Sumber Daya Alam Bangsa ini..
Atau
Menuggu REVOLUSI !!!