Gorontalo (ANTARA News) - Akibat tidak ada jaminan harga menyebabkan komoditi kedelai dari sejumlah petani yang ada di Gorontalo, sejak beberapa bulan terakhir merosot. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo, Yusuf Hamidun, mengatakan, merosotnya hasil produksi kedelai, karena tidak adanya minat para petani untuk menanam komoditi tersebut. "Karena tidak menentunya harga kedelai di pasaran, maka petani enggan menanam komoditi tersebut," kata Yusuf. Dia menjelaskan, saat ini para petani di Gorontalo lebih banyak mengelola lahan pertaniannya untuk ditanami jagung, sebab harga dari komoditi tersebut sangat menjanjikan dan sudah ada standar. Pemerintah Pusat sampai saat ini belum menetapkan standar harga untuk kedelai, sementara untuk komoditi jagung, telah ada dasar harga yang telah dikeluarkan oleh pemerintah Provinsi Gorontalo. Dia mengatakan, Pemerintah Provinsi Gorontalo tidak bisa menganjurkan agar petani menanam lahan pertanian mereka dengan kedelai, oleh sebab itu, saat ini ratusan areal telah dijadikan lahan untuk komoditi jagung. "Banyak petani kedelai di Gorontalo, saat ini sudah beralih untuk menanam jagung," kata Yusuf. Berdasarkan data yang ada pada Dinas Pertanian Gorontalo, Produksi kedelai untuk tahun 2006 mencapai 6.734 ton, namun pada 2007 menurun menjadi 5.694 ton dan hingga Juni 2008 baru mencapai 2.819 ton.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008