Denpasar (ANTARA News) - Banjir yang melanda berbagai kawasan di Bali, seperti daerah wisata Kuta, Legian hingga Seminyak dan Ubud, Kabupaten Gianyar serta Kota Denpasar, Minggu, dipastikan menimbulkan kerugian harta-benda cukup besar.
Kerugian bukan hanya dialami ratusan keluarga yang rumahnya terendam banjir, tetapi juga toko-toko suvenir dan barang seni, terutama di kawasan Kuta-Legian dan Seminyak.
Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Badung, Tjok Ngurah Bagus Agung, di tengah-tengah pengungsi korban banjir di kelurahan Legian, mengakui dampak banjir menimbulkan kerugian besar harta-benda warga, termasuk pemilik toko suvenir dan barang seni.
Namun nilai kerugiannya belum bisa disimpulkan, karena semuanya masih dalam pendataan, baik jumlah rumah warga, toko suvenir dan barang seni maupun jumlah jiwa dan keluarga yang diungsikan.
"Sampai malam ini kami belum bisa bicara data. Tapi banjir besar menyusul hujan deras dan meluapnya Tukad (sungai) Mati jelas menimbulkan kerugian besar," ucapnya.
Meski banjir berangsur-angsur surut, warga korban banjir tetap diungsikan, mengingat hujan kembali mengguyur sebagian wilayah di Bali yang dikhawatirkan kembali menimbulkan banjir besar.
Banjir juga melanda kawasan wisata kampung seni Ubud, Kabupaten Gianyar, terutama di sekitar Sungai Mumbul, hingga merendam sebagian rumah warga dan usaha rumah makan maupun museum.
Sedangkan di Denpasar, walaupun banjir sudah surut, namun seorang warga dilaporkan hilang terseret arus banjir dan belum ditemukan.
Di ibukota provinsi Bali ini, banjir sempat melanda kawasan renon-Hayam Wuruk, kompleks Mes Kodam IX/Udayana di Kepaon, Jalan A Yani, Sidakarya, hingga Pura Demak dan Kerobokan.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009