Bagdad (ANTARA News/DPA) - Satu tentara Amerika Serikat tewas di Irak bukan akibat pertempuran, kata tentara negara adidaya itu dan polisi Irak pada Minggu.
Seorang tentara Amerika Serikat tewas bukan akibat pertempuran pada Sabtu, yang menjadikannya tentara pertama negara adidaya itu tewas pada Juli.
Pernyataan tentara Amerika Serikat, yang disiarkan pada Minggu, tidak menyebut sebab kematian tersebut.
Pada bulan lalu, 29 tentara Amerika Serikat tewas di Irak, bertambah dari 19 orang pada Mei, membuatnya angka kematian paling rendah sejak serbuan pimpinan Amerika Serikat pada 2003.
Kematian terahir itu membuat jumlah tentara Amerika Serikat tewas di Irak sejak serbuan Maret 2003 menjadi 4.111 orang, kata hitung kantor berita Prancis AFP berdasarkan atas laman mandiri www.icasualties.org.
Tentara Amerika Serikat pada bulan lalu menyatakan tingkat kekerasan secara keseluruhan di Irak mencapai angka terendah dalam empat tahun, saat hanya 19 prajurit Amerika Serikat tewas pada Mei, lebih rendah daripada angka bulanan terendah sebelumnya, yang mencapai 20 pada Februari 2004.
Tentara Amerika Serikat menderita kehilangan tunggal terbesar dalam sebulan, mengahiri ketenangan nisbi dari kekerasan, kata pejabat pada awal Juni.
Tiga tentara Amerika Serikat tewas akibat tembakan senjata genggam di kota Hawijah, yang berpenduduk sebagian besar Arab Sunni, dekat kota minyak Kirkuk, Irak utara, kata tentara negara adidaya itu.
Serangan itu menghasilkan kehilangan tunggal tertinggi tentara Amerika Serikat dalam sehari sejak empat anggota marinirnya tewas akibat serangan ranjau di bekas kubu pejuang Sunni di propinsi Anbar pada 4 Mei.
Bom jalanan menewaskan satu tentara Amerika Serikat di Bagdad timur, kata tentara Amerika Serikat pada Kamis, membuat jumlah tentara negara adidaya itu tewas di Irak pada pekan ini menjadi delapan orang.
Tentara itu tewas pada ahir Juni sekitar pukul 09.00 (13.00 WIB), kata tentara. Tak ada rincian lain.
Pada hari sebelumnya, dua tentara Amerika Serikat tewas dibom di kantor dewan daerah di kota Sadr, kubu Syiah di ibukota Irak, Bagdad.
Beberapa jam kemudian, tiga tentara Amerika Serikat dan jurubahasa mereka tewas akibat serangan bom di propinsi Nineveh, Irak utara, demikian DPA.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008