Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengharapkan Raimuna Nasional Pramuka IX mampu menggalang persaudaraan, memperkuat semangat kebangsaan dan meningkatkan rasa persatuan bangsa. "Raimuna sangat penting. Semangat kebangsaan dan persatuan bisa ditumbuhkan jika kita galang hubungan persaudaraan dari Sabang sampai Merauke," kata Wapres saat menutup Raimuna Nasional IX 2008 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Minggu sore. Ia juga berharap, Raimuna yang diselenggarakan lima tahun sekali oleh Pramuka itu bisa memberi manfaat banyak kepada seluruh peserta Raimuna dalam hal meningkatkan pengalaman dan keterampilan. "Mudah-mudahan dari sini para peserta yang pulang ke daerah masing-masing bisa menularkan pengalaman dan keterampilan yang diperoleh di sini ke teman-temannya di daerah," kata Wapres. Menurut Wapres, hari ini adalah hari yang menggembirakan bagi Pramuka yang berkumpul di Raimuna karena akan kembali ke kampung halamannya, namun juga hari yang mengharukan karena akan berpisah dengan teman-teman dari berbagai daerah yang sudah bersama selama 10 hari. Sementara itu, Ketua Kwartir Nasional Azrul Azwar mencatat selama 10 hari dilaksanakannya Raimuna Nasional tercatat 3.122 peserta harus dirawat jalan, 140 dirawat inap di Rumah Sakit lapangan Bumi Perkemahan Cibubur dan 25 peserta dirujuk ke rumah sakit. Ia juga memprihatinkan adanya peserta yang meninggal dunia bernama Adriyanto (17), peserta yang berasal dari KBRI di Malaysia setelah menjalani rawat inap di RS Fatmawati Jakarta akibat penyakit yang sudah dideritanya sejak sebelum mengikuti Raimuna. Salah seorang instruktur Pramuka Henry Rahman mengatakan, peserta yang jatuh sakit kebanyakan setelah menjalani tiga kegiatan yang cukup berat yakni pendakian Gunung gede-Pangrango, kegiatan Kebaharian dan Latihan Bertahan Hidup (art of survival). Sedangkan kegiatan yang paling menarik, ujarnya, adalah wisata ke berbagai tempat hiburan, seperti TMII, kebun Binatang Ragunan, Dufan dan museum-museum di Jakarta. Pada Raimuna Nasional yang berlangsung sejak 27 Juni hingga 7 Juli dan diikuti 12.400 peserta penegak dan pendega dari seluruh Indonesia, terdapat 85 kegiatan antara lain petualangan, keterampilan teknologi tepat guna, permainan, hingga workshop.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008