Bengkulu (ANTARA News) - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu, sejak awal Juli 2008 tidak lagi melayani pasien dari kalangan keluarga tidak mampu yang hanya memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)."Pemerintah sudah menetapkan, bahwa SKTM tidak lagi berlaku sejak 1 Juli 2008, jadi dengan berat hati kita tidak dapat melayani warga miskin pemegang SKTM itu," kata Direktur Utama RSUD M Yunus Bengkulu, Zaini Dahlan di Bengkulu, Sabtu.Namun, ia mengaku masih memberikan tolerensi bagi pemegang SKTM itu, tetap dilayani jika dalam kondisi emergensi."Kalau memang kondisinya parah, tetap kita layani, tapi untuk pasien yang sakit biasa (tidak parah-red) tak lagi," katanya.Zaini mengaku, saat ini berada pada posisi serba salah. Jika melaksanakan aturan untuk tidak melayani SKTM pihakya dinilai oleh masyarakat tidak peduli dengan warga miskin. Tapi, kalau pemegan SKTM itu tetap dilayani maka nanti kesulitan mengajukan klaim pengobatan pada pemerintah, dan kalau pun dipaksanakan khawatir diperiksa oleh auditor keuangan karena dianggap melakukan penyimpangan. "Kami hanya minta pengertian dari masyarakat, memang aturannya kini pemegang SKTM tidak bisa lagi diberikan pelayanan berot gratis. Kita hanya memberikan pelayanan gratis bagi pemegang kartu Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin (Askeskin)," katanya. Mengenai warga miskin yang berobat ke RSUD yang merupakan rumah sakit terbesar di Provinsi Bengkulu dan menjadi pusat rujukan itu, menurut dia, cukup banya, selama Januari-Juni 2008 tercatat 14 ribu orang. Kalangan warga kurang mampu itu berobat dengan menggunakan kartu Askeskin dan SKTM, sehingga diberikan pelayanan gratis. "Januari-Juni kita masih melayani warga pemegang SKTM," tegasnya. Departemen Kesehatan (Depkes) menetapkan, sebanyak 632 ribu jiwa warga Provinsi Bengkulu mendapatkan pelayanan kesehatan gratis melalui program Askeskin. Kuota Askeskin bagi Provinsi Bengkulu setiap tahun mengalami peningkatan. Pada 2006 hanya mendapatkan kuota 502.613 jiwa, pada 2007 naik menjadi 602.613 jiwa, dan 2008 kembali bertambah menjadi 632 orang. Namun sayangnya, masih banyak keluarga miskin di daerah itu yang belum memiliki kartua Askeskin, dan selama ini mereka menggunakan SKTM. Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu pada 2007 sebanyak 345.126 warga miskin di Provinsi Bengkulu masih menggunakan SKTM guna mendapatkan pelayanan kesehatan gratis, karena belum memiliki kartu Askeskin. Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setprov Bengkulu Fauzan Rahim, secara terpisah mengaku, telah menerima informasi tidak dilayaninya warga miskin pemegang SKTM tersebut. "Saya sudah dapat informasi itu, makanya Senin (7/7) kita akan menggelar rapat untuk membahas masalah itu," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008