Jakarta (ANTARA) - Pencinta teh susu dengan boba, bola-bola kecil kenyal dan manis seperti mutiara hitam, bisa berpesta di Boba Fest yang menghadirkan aneka jenis minuman itu dari 26 merek yang sudah maupun belum ada di Indonesia.

Boba Fest berlangsung 25-29 September 2019 di Mal Gandaria City, Jakarta. Digelarnya festival itu tak lepas dari tren boba yang semakin menjamur di Tanah Air, saat berbagai restoran berlomba-lomba membuat menu yang berkaitan dengan boba.

"Di Gandaria City banyak permintaan sewa toko bubble tea, karena tempatnya terbatas, kami tidak bisa menampung semua. Jadilah muncul ide ini jadi kami bisa undang semua," ujar General Manager Mal Gandaria City Lili Mulyadi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Toko-toko yang dihadirkan di festival itu merupakan merek yang jadi favorit para pencinta boba, klaim dia. Para partisipan festival sebagian besar sudah hadir di Jakarta, seperti Tiger Sugar, Xing Fu Tang, Koi The, Chatime, Gulu Gulu, Gaya Gelato, Kamu Tea, Ben Gong's Tea, Kokumi,One Zo, In Tea, Benedict, Sucre, dan Hokkaido Baby.

Pun ada Devon Cafe, Forever Tea, Street Churros, Happy Lemon, Dirty Milk, Fatstraw, Baiza Sushi, Hey Cha, Hei Hei, Fat Bubble dan Ropang Otw.

Ada pula satu gerai yang belum pernah hadir di Indonesia dan baru pertama kalinya muncul dalam festival ini, yakni Daboba asal Malaysia.

Pada hari pertama festival, antrean sudah mengular di sebagian besar gerai. Tak jarang ada pengunjung yang membawa plastik berisi lebih dari satu gelas boba.

Pengunjung festival juga bisa melepas penat dengan berfoto di area layak Instagram seperti gelas boba raksasa.

Minuman boba asal Malaysia, Daboba, yang dijual eksklusif di Boba Fest Gandaria City, Rabu (25/9/2019). (ANTARA News/Nanien Yuniar)

Sejarah boba

Ini adalah festival Boba kedua yang terselenggara setelah pertama kali diadakan di New York, kata Fanny Low, Direktur Pusat Informasi Wisata Taiwan di Jakarta.

Fanny mengemukakan boba berasal dari penganan tradisional bernama fen yuan, puding tapioka manis yang disajikan bersama es dan air bergula.

Pada 1987, pemilik toko teh "Chun Shui Tang" yang bernama Liu Han-Chieh mencoba memadukan teh susu dengan fen yuan yang menjadi awal mula munculnya minuman boba.

"Ada sekitar 50 brand boba di Taiwan, 20 di antaranya sudah masuk Indonesia," tutur Fanny dalam campuran bahasa Inggris dan Indonesia.

Boba menjadi salah satu daya tarik wisatawan berkunjung ke Taiwan, kata Fanny, apalagi pengunjung dapat mengatur sendiri minuman sesuai selera, seperti banyaknya es dan gula yang dimasukkan ke dalam gelas.

Untuk orang yang menjalani gaya hidup sehat, ia menambahkan kini ada inovasi baru di mana boba mengandung serat sehingga baik untuk kesehatan. Wisatawan muslim juga tak perlu khawatir karena boba terbuat dari tumbuhan sehingga terjamin halal.

Baca juga: Benarkah bubble tea tak menyehatkan?

Baca juga: Fenomena di balik segelas brown sugar boba

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019