Surabaya (ANTARA News) - Hampir seragam beberapa kader Partai Golkar mendesak Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar M Jusuf Kalla untuk bisa memberikan "Shodaqoh Politik" (dana) untuk mendukung pasangan cagub Soenarjo-Ali Maschan Moesa.
"Kami tahu ketua Umum sebagai Wakil Presiden tidak bisa ikut berkampanye tetapi kami mohon bantuan "Shodaqoh Politik"," kata salah seorang kader saat berdialog dengan Ketum DPP Partai Golkar M Jusuf Kalla di Surabaya, Sabtu.
Sebelumnya Jusuf Kalla dalam pidatonya menjanjikan akan membantu memberikan dana. Meskipun demikian, pendanaan itu juga harus secara bersama-sama dengan daerah.
Salah seorang kader dari Bondowoso mengaku bisa memahami kesulitan Ketua Umum untuk hadir dalam kampanye, namun hal itu bisa dilakukan dengan "kunjungan rekening".
Mendengar pertanyaan hampir seragam tersebut Ketua DPD I Jatim Soenarjo yang moderator menimpali bahwa apa yang diungkapkan para kader tersebut seperti "mengemis berjamaah". Soenarjo mengaku semua itu bukan atas perintahnya.
"DPP tetap akan berikan bantuan materiil tetapi juga harus secara bersama-sama, bergotong royong bersama-sama," kata Jusuf Kalla.
Dalam tanya jawab lainnya, salah seorang kader mempertanyakan pernyataan Ketum yang menilai kekalahan calon-calon Partai Golkar dalam pilkada karena kurangnya militansi kader di bawah. Jusuf Kalla mencontohkan kekalahan pilkada di Jabar dan Jateng.
"Soal militansi ini, kadang-kadang kita baru bergerak kalau ada uang jalan. Militan itu, orang bergerak karena hati. Kalau kita, kadang-kadang yang ditanyakan uang saksi mana?" kata Jusuf Kalla.
Dalam kesempatan itu Jusuf Kalla juga memerintahkan jajaran DPP Partai Golkar secara bergiliran selama kampanye berada di Jatim. Jusuf Kalla juga meminta DPD untuk memerintahkan para fungsionaris ikut berkampanye.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008