Teheran (ANTARA News) - Iran bersedia berunding dengan negara-negara dunia mengenai program nuklirnya tetapi tanpa menghentikan kegiatan pengayaan uraniumnya yang kontrovesial itu, kata jurubicara pemerintah, Sabtu. "Iran tidak akan mundur atas haknya menyangkut masalah nuklir," kata Gholambossein Elham, dalam komentar pertama dari Teheran sejak menyerahkan satu jawaban Jumat menyangkut satu usaha internasional untuk menghentikan kemacetan dalam masalah nuklir itu. "Keinginan rakyat Iran adalah kuat dan akan terus mengikuti prinsip-prinsip yang ditetapkan pemimpin tertinggi (Ayatollah Ali Khamenei)," kata jurubicara itu dalam konperensi pers mingguan. "Iran menekankan pada perundingan-perundingan (dengan negara-negara dunia) sementara menghormati haknya dan menghindari kehilangan hak-hak internasional," katanya mengacu pada penolakan untuk menghentikan pengayaan uranium untuk bahan nuklir. Iran, Jumat menyerahkan jawabannya menyangkut satu paket yang disusun enam negara yang menawarkan kepada Iran teknologi dan perundingan-perundingan jika negara itu menghentikan pengayaan uranium, yang Barat kuatirkan dapat digunakan untuk membuat senjata-senjata atom. Elham mengatakan negaranya siap melakukan perundingan-perundingan "khususnya dengan Kelompok 5+1" dari Dewan Keamanan PBB plus Jerman" "menyangkut masalah-masalah umum dalam paket Iran dan tawaran negara-negara dunia itu." Perunding nuklir utama Iran Saeed Jalili mengatakan negaranya telah mengajukan tanggapan "yang konstruktif dan kreatif" dengan "satu fokus dasar-dasar permufakatan," tetapi tidak menjelaskan lebih jauh tentang isinya. Iran juga mengajukan tawarannya mencakup semua hal yang bertujuan menyelesaikan masalah-masalah dunia, termasuk masalah nuklir dan mengatakan ada dasar-dasar permufakatan antara dua paket itu. Ada spekulasi dalam hari-hari belakangan ini bahwa Teheran melunakkan sikapnya menyangkut kemacetan masalah nuklir itu, walaupun masyarakat internasional menetapkan syarat-syarat perundingan itu yaitu penghentian kegiatan pengayaan uranium. Sumber-sumber diplomatik mengatakan ketua kebijakan luar negeri Uni Eropa Javier Solana tidak mengesampingkan satu masa pra perundingan selama mana negara-negara dunia akan mengekang diri dari pengenaan sanksi-sanksi baru asalkan Iran tidak memulai mengoperasikan mesin pemisah dengan putaran untuk memperkaya uranium. Dalam satu wawancara dengan Ali Akbar Velayati, penasehat kebijakan luar negeri Khamenei, menimbulkan harapan di sejumlah kalangan bahwa Iran berada diambang menyetujui usul internasional itu, demikian AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008