Jakarta (ANTARA) - Polisi bernegosiasi dengan pelajar STM yang melakukan demo di belakang Gedung DPR RI, Rabu.

"Adik-adik pelajar Indonesia yang baik, kami mohon kalian pulang, jangan sampai terprovokasi. Walaupun menggunakan seragam pelajar tapi mereka melakukan kegiatan pelemparan yang bukan ciri pelajar yang baik," kata suara di mobil komando polisi yang berusaha bernegosiasi dengan pelajar yang melempari petugas dengan batu.

Pukul 15.50 WIB para peserta demo yang menggunakan seragam Pramuka dan Putih Abu-Abu dengan beruntun melempari daerah belakang Gedung DPR RII.

Berdasarkan suara di mobil komando polisi, para pelajar berasal dari Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi.

Baca juga: Rekayasa lalu lintas kembali diberlakukan di sekitar DPR RI
Baca juga: Menteri Sofyan Djalil jalan kaki ke DPR RI

Selain pelemparan batu, para massa aksi melakukan pelemparan petasan kepada petugas yang melakukan pengamanan sehingga polisi menembaki gas air mata ke arah para demonstran.

Mereka meneriaki polisi untuk membuka akses masuk menuju gerbang DPR.

Sebelumnya, pada Selasa (24/9) demo dilakukan oleh massa aksi yang merupakan mahasiswa dari berbagai kampus di depan DPR.

Mereka mengenakan almamater kampusnya sambil berdemo dan meneriakkan tuntutan untuk bertemu dengan pimpinan DPR.

Demo berakhir ricuh setelah pagar di pinggir kanan DPR RI roboh dan disertai dengan tembakan gas air mata serta semprotan air yang berasal dari water cannon.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019