“Alhamdulillah bisa menyumbangkan emas di Pomnas tahun ini, padahal ini ajang Pomnas pertama yang saya ikuti. Senang bisa menyumbang emas untuk kontingen DKI,” ujar Rifqi yang ditemui di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro Jakarta, Rabu.
Mahasiswa semester lima STIE Ganesha ini menuturkan melalui pertandingan yang cukup sulit agar bisa mencapai babak final, karena banyak petenis dari daerah lain memberikan perlawanan yang hebat.
Terkait dengan kemenangannya atas Bagus yang menciptakan celah skor yang sangat besar, ia menceritakan bahwa kemampuannya untuk mencuri momentum permainan menjadi kunci kemenangannya.
“Jadi saya manfaatkan momentum, saya dapat momentumnya pas ketinggalan di awal set. Saya kembalikan keadaan, dan justru dia yang jadi kehilangan momentumnya. Mungkin dia tidak berkutik di situ jadi dia tertinggal poin jauh,” katanya menceritakan.
Untuk selanjutnya, Rifqi akan bersiap untuk mengikuti SEA Games Filipina 2020.
Ia berharap bisa memberikan yang terbaik bagi Indonesia dalam ajang tersebut dan bisa bermain maksimal.
“Mudah-mudahan yang terbaik. Kalau dari PB tidak ada target medali, tapi diminta untuk menargetkan main yang terbaik dan maksimal saja,” pungkas Rifqi.
Sedangkan untuk juara ketiga atau peraih medali perunggu, diberikan kepada Hafiz Muhammad (Aceh) dan Ahmad Ikhwan (Sulawesi Selatan).
Sementara di nomor tunggal putri, petenis DKI Jakarta Deria Nur Haliza harus mengakui keunggulan petenis Yogyakarta Novela Rezha, yang berhasil mengalahkannya dengan skor 2-6, 6-2, 3-6.
Persaingan kedua kontingen provinsi tersebut di Pomnas juga terjadi di nomor ganda campuran, dengan kemenangan bagi pasangan DKI Jakarta yaitu Rifqi/Deria atas pasangan Yogyakarta Novela/Achad Imam dengan skor 6-4, 6-7(6), 10-2.
Baca juga: Novela Rezha dari Yogyakarta raih emas tenis tunggal putri Pomnas 2019
Baca juga: Dirjen Pembelajaran-Kemahasiswaan Kemenristekdikti buka POMNAS XVI
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019